Liputan6.com, Jakarta - "Aku hanya seorang istri petani," kata Christine Conder kepada BBC, merendah. Namun untuk 2.300 anggota masyarakat pedesaan di Lancashire, Inggris, ia merupakan pelopor internet revolusioner.
Solusi dari Christine untuk masalah konektivitas internet di lingkungan sekitarnya pada 2009, telah berkembang menjadi B4RN, sebuah penyedia layanan internet.
Tak tanggung-tanggung, kecepatan pita lebar yang ditawarkan B4RN satu gigabit per detik, yang dialirkan ke paroki-paroki bertempat di Lune Valley. Kecepatan itu 35 kali lebih cepat daripada rata-rata kecepatan koneksi internet di Inggris, yang menurut Ofcom (regulator bidang komunikasi di Inggris), ada di kisaran 28,9 Mbps saja.
Baca Juga
Advertisement
Semuanya bermula ketika pohon-pohon yang memisahkan lahan pertanian milik Christine yang bersebelahan, tumbuh terlalu tinggi ketimbang tiang nirkabel terdekatnya.
Tiang tersebut satu-satunya koneksi ke internet yang saat itu disediakan Lancaster University. Maka itu, ia memutuskan untuk turun tangan menyelesaikan masalah itu. Demikian dirangkum dari BBC, Selasa (27/9/2016).
Ia pun membeli kabel fiber optik sepanjang satu kilometer dan menggunakan traktor untuk menggali parit tempat kabel tersebut.
"Kami menggali dan menyalakan (kabel fiber optik) sendiri. Kami membuktikan orang biasa pun bisa melakukannya. Itu bukanlah perkara sulit. Itu cuma tiga hari kerja keras," ujar Christine.
Saat ini B4RN mengklaim harus menempatkan kabel sepanjang 3.218 kilometer dan menghubungkan sebuah rangkaian paroki-paroki setempat ke jaringannya. Untuk mendapat koneksi internet dari paroki-paroki tersebut, setiap rumah dikenakan biaya mulai £ 30 per bulan dengan biaya koneksi £ 150 (satu kali di awal).
Jasa Christine membangun jaringan pita lebar di pedesaan telah mendapat pengakuan Ratu Inggris. Ia dianugerahi sebagai Member of the Most Excellent Order of the British Empire (MBE) pada 2015.
(Why/Isk)