Liputan6.com, Amerika Serikat Organisasi Makanan dan Kesehatan Amerika Serikat (Food and Drug Administration) telah mengumumkan, obat pertama yang mampu menangani penyakit genetik-saraf, spinal muscular atrophy (SMA).
Baca Juga
Advertisement
SMA adalah gangguan neuromuskular langka ditandai hilangnya neuron motorik dan pengecilan otot progresif, yang sering menimbulkan kematian dini. Penyakit yang menyebabkan kelumpuhan otot dapat diobati dengan obat bernama spinraza.
Dilansir dari laman iTechPost, Selasa (27/12/2016), penggunaan obat berupa suntikan yang diberikan ke dalam sumsum tulang belakang.
Daftar harga obat masih belum tersedia tapi pasien diharapkan mempersiapkan biaya sekitar $ 225 ribu (Rp 3 miliar) sampai $ 250 ribu (Rp 3,4 miliar) per tahun.
Sekitar 10 ribu bayi di Amerika Serikat mengalami SMA. Analisis menunjukkan, dari 82 bayi yang telah menerima spinraza, sebanyak 40 persen bayi perlahan-lahan mulai bisa duduk, merangkak, dan berjalan.
"Adanya spinraza akan mengubah masa depan bagi mereka yang terkena dampak SMA. Kami sangat senang, distribusi obat ini dapat dinikmati lebih banyak pasien SMA," kata Kenneth Hobby, Direktur Cure SMA.