Liputan6.com, Bengkulu - Bunyi klakson 'om telolet om' mendunia setelah menjadi viral di media sosial. Namun, kini masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah di jalur lintas barat Pulau Sumatera mulai merasa terganggu dengan bunyi klakson itu.
Salah seorang warga, Hermi Ningsih di Bengkulu menuturkan, bunyi klakson tersebut sangat nyaring, sehingga mengganggu istirahat bayinya.
Advertisement
"Biasanya tidak pernah saya dengar klakson itu, tetapi setelah ramai di media sosial dan pemberitaan, para sopir truk mulai banyak yang menggunakan," kata dia, Selasa (27/12/2016).
Memang tidak seperti di daerah lain yang hanya membunyikan klakson saat diminta sejumlah orang di pinggir jalan.
"Di tempat tinggal saya tidak ada yang minta dibunyikan. Sopirnya saja sepertinya yang senang membunyikannya," kata dia lagi.
Suara telolet tersebut menjadi sangat mengganggu apalagi ketika mulai tengah malam dan dini hari, saat seharusnya warga tidur pulas.
Kendaraan truk kata Hermi biasanya melewati jalur lintas tempat tinggalnya mulai tengah malam, biasanya kendaraan pengangkut komoditas seperti batu bara, sawit maupun karet.
"Kalau mereka membunyikan klakson, anak saya jadi kaget saat dia tidur, seandainya beberapa kendaraan melakukan hal yang sama bayangkan saja bagaimana efeknya?" ucap dia seperti dilansir Antara.
Hermi berharap pemerintah daerah mengambil tindakan dengan melarang atau mengatur model penggunaanya. "Setidaknya volume suara yang dihasilkan klakson (telolet) dikurangi agar tidak bising," ujar dia.