Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Tasrok, seorang sopir yang menjadi korban perampokan sadis di Pulomas tiba di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Istri Tasrok, Endah dan adiknya Agus mendampingi jenazah dibawa ke kamar jenazah.
"Sedih mbak, saya datang ke sini jauh-jauh dari Cilacap untuk liburan eh malah dapat kabar seperti ini," ujar Endah di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2016).
Advertisement
Endah mengaku sempat mempunyai firasat dan mengunjungi rumah bosnya itu yang di daerah Pulomas, Jakarta Timur, pagi tadi.
"Saya firasat aja mba, eh pas saya ke sana, suami saya sudah tidak sadarkan diri, padahal hari Minggu kami baru berlibur ke Ancol bareng-bareng," ujar Endah.
Kapolda Metro Jaya M Iriawan mengatakan, perampokan Pulomas tersebut diketahui pada Selasa 27 Desember 2016 sekitar pukul 09.25 WIB saat seorang saksi mendatangi Pos Polisi Kayuputih. Dia melaporkan telah terjadi perampokan di kediaman korban.
Setelah mendapat laporan dari warga, polisi kemudian menemukan 11 korban yang disekap di kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter. Mereka dikunci dari luar. Para korban meninggal diduga akibat kehabisan oksigen.
"Yang meninggal enam orang. Lima orang dibawa ke rumah sakit," ujar dia.
Para korban perampokan yang meninggal yaitu Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto, dan Tasrok (40).
Sedangkan korban yang masih hidup adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).
(Cyntia Lova)