Pemanis Buatan: Benarkah Menjadi Racun bagi Tubuh Kita?

Pemanis buatan atau yang dikenal dengan sebutan pemanis sintetik merupakan pemanis yang sengaja dibuat sebagai alternatif dari gula pasir.

oleh Angga Utomo diperbarui 28 Des 2016, 07:03 WIB
Doc. Pemanis Buatan

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mendengar kalimat tersebut saat hendak membeli minuman manis dalam kemasan? Atau pernahkah terlintas di benak Anda tentang bahaya pemanis buat Anda dalam minuman kemasan? Ya, hal ini memang seolah-olah telah menjadi stigma yang melekat dalam pikiran kita bahwa pemanis buatan, seperti aspartam, memiliki efek buruk bagi kesehatan karena kandungan kimia di dalamnya.

Tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa aspartam makan memicu kanker dan berbagai penyakit lainnya. Padahal hal tersebut belum terbukti secara ilmiah loh! Masih banyak pro dan kontra mengenai efek samping dari pemanis buatan, sehingga membutuhkan identifikasi lebih lanjut.

Lalu sebenarnya apakah pemanis buatan itu? Benarkah pemanis buatan dapat menjadi racun bagi tubuh? Pemanis buatan atau yang dikenal dengan sebutan pemanis sintetik merupakan pemanis yang sengaja dibuat sebagai alternatif dari gula pasir. Gula pasir dinyatakan sebagai penyumbang kalori yang besar dan dapat menyebabkan diabetes.

Oleh karena itu, industri minuman menggunakan pemanis buatan seperti aspartam, siklamat, dan sakarin sebagai alternatif dari minuman ringan rendah kalori.

Dilansir US Food and Drug Administration(FDA), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, aspartam merupakan pemanis buatan yang mengandung nutrisi dan aman untuk dikonsumsi. Di samping itu, aspartam memiliki nilai kalori mendekati nol namun tingkat kemanisannya sangat tinggi, mencapai 200x dari gula pasir, sehingga penggunaannya dalam minuman ringan hanyalah sedikit. Inilah yang menyebabkan konsumsi dari minuman ringan rendah kalori menjadi alternatif bagi penderita diabetes dan obesitas.

Berdasarkan penelitian, batas aman maksimal konsumsi aspartam, yang disebut dengan Acceptable Daily Intake (ADI), sebesar 50 mg/kg berat badan. ADI merupakan jumlah batas aman konsumsi bahan tambahan pangan (BTP), seperti pemanis buatan, tidak akan menimbulkan efek samping bila dikonsumsi setiap hari dengan batasan tersebut. Pada satu kaleng minuman ringan rendah kalori, umumnya mengandung aspartam sebanyak 185 mg. Artinya, konsumsi minuman ringan dengan tidak melewati nilai ADI tidak akan mengganggu kesehatan tubuh.

So, masih takut mengkonsumsi pemanis buatan ?.

 

Penulis :

Andre Yosua dan Taufik Risalah

Institut Pertanian Bogor

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya