Liputan6.com, Ende - Mengumpulkan batu-batuan hijau dan warna lainnya untuk dijual, sudah menjadi mata pencaharian warga desa Pengga Jawa, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Batu-batu itu biasanya dijual ke Bali, Jawa, bahkan sampai Singapura.
Dari pantauan, batu-batu hijau itu terhampar sepanjang sekitar 5 Km di pesisir pantai. Lokasinya sekitar 30 Km dari pusat Ende menuju kabupaten Nagakeo.
Baca Juga
Advertisement
Konon batu koral hijau yang ukurannya beragam ini berasal dari bukit Pengga Jawa sejak ribuan tahun lalu, sebagian tersimpan di dalam laut. Di sepanjang bukit di pinggir jalan raya, nampak batu-batuan hijau menyembul di sepanjang dinding bukit.
Warga tidak pernah berhenti mendapatkan pasokan koral ini dari laut. Hampir setiap ada air pasang, keesokan harinya ada saja batu-batuan hijau yang bisa dikumpulkan warga.
Batu-batu itu memiliki beragam bentuk. Bulat, lonjong, dan pipih dengan permukaan yang halus. Tapi bukan karena tergesek air laut, karena sejak masih di perut bumi sudah terbentuk seperti itu. Namun ada juga bebatuan berbentuk bongkahan dan cadas, menyembul di sisi bukit.
Uniknya, lepas perbatasan kabupaten Ende memasuki kabupaten Nagekeo, batuan dan sedimen di hamparan bukit pesisir pantai tidak lagi berwarna hijau. Hanya berupa batuan kapur dan tanah biasa saja. (John Nelwan, pegiat sosial, penikmat perjalanan)