KPAI Duga Ada Motif Dendam dalam Kasus Pembunuhan Sadis Pulomas

Pembunuhan sadis terjadi di Pulomas, Kayu Putih, Jakarta Timur.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Des 2016, 07:04 WIB
Sekjen Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Erlinda memberikan keterangan kepada awak media di SMPN 49 Jakarta, Jumat (4/9/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuhan sadis terjadi di Pulomas, Kayu Putih, Jakarta Timur. Enam dari 11 korban yang disekap di kamar mandi dinyatakan meninggal dunia, sementara lima lainnya dirawat di RS Kartika Pulomas.

Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (Sekjen KPAI), Erlinda yang sempat melihat tempat kejadian perkara (TKP) menduga ada motif dendam di balik kasus ini.

"Ini semua cerita drama yang mungkin kita garis bawahi, bahwa dendam membuat malapetaka. Dan lagi-lagi anak yang menjadi korbannya," ucap Erlinda di RS Kartika Pulomas, Selasa (27/12/2016).

Dugaan itu ia peroleh erdasarkan pantauan di TKP dan perbincangan dengan korban yang selamat.

"Dendam dalam arti kata, pasti polisi akan membongkar tabir ini. Saya sebagai perempuan, ketika melihat TKP, tak ada satu pun benda yang hilang, dan kondisi 11 orang dimasukan ke dalam ruangan sempit, untuk apa? Sehingga kami serahkan kepada pihak kepolisian," kata Erlinda.

"Mengapa saya mengeluarkan kata dendam, karena saya adalah seorang ibu melihat konflik rumah tangga, bisnis, sosial, kekhawatiran saya pribadi apakah ini bentuk karena dendam atau karena apa," imbuh dia.

Ia pun mengaku sudah bisa menebak pelaku pembunuhan sadis di Pulomas ini. "Yang pasti setelah saya dari siang, dari rumah TKP, ke rumah sakit, saya sudah bisa menebak siapa pelaku tersebut," ujar dia.

Erlinda pun akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar pembunuh sadis ini segera ditangkap. "Saya tidak tau orang terdekat atau bukan. Tapi yang pasti, kalau hipotesa saya, ada dua, tapi itu biar menjadi pekerjaan kepolisian. Dan, saya hanya bisa membantu koordinasi dengan kepolisian," sambung Erlinda.

Erlinda yang sempat berbincang banyak dengan salah satu korban, Zanette Kalila Azaria (13) juga tak mau menjelaskan, apakah bocah tersebut kenal dengan pelaku atau tidak.

"Dengan segala hormat saya belum bisa memberikan info ini, saya sangat menghargai Kapolri, Kapolda yang melakukan tindakan berikutnya. Dan kami yakin secepatnya akan tertangkap, sehingga kita tahu drama apa yang menjadi skenario bagi para pelaku," kata Erlinda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya