Amel Jadi Korban Pembunuhan Pulomas, Ibunda Tak Ada Firasat Buruk

Rosi Herawati tidak menyangka putrinya menjadi korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.

oleh Hanz Jimenez SalimFernando Purba diperbarui 28 Des 2016, 06:51 WIB
Kerabat mendatangi rumah mewah lokasi perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Sebanyak 11 penghuni rumah mewah itu disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Rosi Herawati tidak menyangka putrinya menjadi korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Saat kejadian, putrinya sedang menginap di rumah Dodi Triono, yang juga korban pembunuhan.

Amel, menurut Rosi, merupakan teman dekat dari Dianita Gemma Dzalfayla, putri Dodi. "Amel sering main di sana. Mereka teman dekat," ungkap Rosi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).

Rosi mengaku tak ada firasat apapun sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi. Amel, hanya berpamitan kepadanya pada Minggu 25 Desember 2016 lalu untuk menginap di rumah Gemma.

"Saya enggak ada firasat apa-apa. Dia (Amel) pamitan dengan saya mau ke rumah Gemma, mau nginap semalam," kata Rosi.

Salah satu kerabat Amel, Citra Novianti menjelaskan hubungan keluarganya dengan Keluarga Dodi Triono sudah seperti saudara.

"Jadi sejak tahun 1997 ibunda Amalia, Rosi Herawati bekerja sebagai karyawan di perusahaan milik Pak Dodi Triono, dari situ dekatnya. Jadi Gemma sama Amelia itu sudah sahabatan, kebetulan hari minggu Amel itu menginap, dan saya enggak menyangka kejadiannya kaya gini, dia enggak dosa apa-apa kok jadi korban," ujar Citra di rumah duka, Pondok Gede, Bekasi.

Keluarga, kata Citra, berharap para pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. "Kita minta (pelaku) ini segera tertangkap, cepat diungkap kasusnya, hukum dengan seberat-beratnya, kalau perlu hukuman mati," Citra memungkas.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya