Liputan6.com, Jakarta - Menyusul aksi unjuk rasa para petani kentang di Jakarta, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan tidak akan membuka keran impor untuk komoditas pangan tersebut. Bahkan dia menargetkan Indonesia harus bisa melakukan ekspor kentang.
Amran menuturkan, negara yang dibidik dan berpotensi menjadi tujuan ekspor yaitu Singapura dan Malaysia. Namun syaratnya, produksi kentang dalam negeri harus terlebih dulu ditingkatkan.
"Stop impor kentang, mulai hari ini tidak ada lagi kita cerita impor tapi kita obsesi kita ekspor," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Amran menjelaskan impor kentang selama 2016 jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan total produksinya. Impor kentang hanya sebesar 26 ribu ton, sedangkan produksi kentang mencapai 1,2 juta ton. Untuk itu, ke depan ekspor kentang, khususnya ke Singapura dan Malaysia harus terus didorong.
Baca Juga
Advertisement
"Kami optimistis ekspor ini bisa dicapai karena petani kentang kita khususnya di Dieng sangat luar biasa, barusan kami lihat langsung. Karena itu, harga kentang harus bagus, agar petani sejahtera," kata dia.
Amran menuturkan, strategi untuk meningkatkan produksi kentang yaitu melalui penyediaan benih unggul. Untuk mewujudkan hal ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan untuk produksi benih di wilayah penghasil kentang, seperti Dieng sebanyak 10 ha.
"Kemudian penyediaan alat mesin pertanian untuk menekan biaya produksi dan penyediaan air dengan cara bangun embung. Ini dapat menaikkan produktivitas," lanjut dia.
Amran juga menyampaikan langkah-langkah peningkatan produksi di atas harus ditempuh sampai benar-benar berhasil. Sampai saat ini tingkat produksi kentang nasional rata-rata mencapai 15 ton per ha. Untuk itu, agar ekspor dapat dilakukan, maka perlu upaya pengendalian impor.
"Intinya kalau petani bisa menaikkan produksi, keran impor ditutup. Karena ini merupakan cara untuk menguatkan dan mensejahterakan petani," tutur dia.
Amran menambahkan upaya peningkatan produksi kentang di wilayah Dieng ini merupakan arahan Presiden Jokowi untuk membangun pertanian dari pinggiran. Tujuannya yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaaan.
"Jadi ketika harga kentang turun sedikit, jangan ramai-ramai teriak. Lain kali kalau ada masalah temui saya, kami siap bantu untuk kemajuan petani," kata dia.