Liputan6.com, Jakarta Persipura Jayapura membuktikan diri sebagai klub terbaik pada ajang Torabika Soccer Championship 2016. Persipura memantapkan posisi di puncak klasemen sekaligus menobatkan diri menjadi juara setelah paling banyak mengoleksi poin.
Tim Mutiara Hitam mengumpulkan 68 poin dari 34 laga usai menang 4-2 atas PSM Makassar, Minggu 18 Desember 2016 lalu. Urutan kedua di kompetisi sempalan ini, adalah Arema Cronus, diikuti Madura United, yang sempat menjadi juara paruh musim.
Baca Juga
Advertisement
Persipura sebenarnya tak masuk hitungan juara TSC 2016. Justru Arema dan Madura United-lah yang bersaing sejak awal turnamen.
Ketika kompetisi akan berakhir, Persipura unggul dua poin di depan Arema. Keduanya sama-sama menyisakan satu pertandingan lagi.
Di laga terakhir, Persipura Jayapura akan menjamu PSM di Stadion Mandala. Kemenangan atas Juku Eja bakal memastikan langkah Persipura, karena tidak akan terkejar lagi oleh pesaing terdekatnya, Singo Edan yang akan menjamu Persib Bandung.
Begitu juga dengan hasil imbang. Pasalnya, turnamen ini mengikuti aturan FIFA yang menentukan peringkat dua tim yang punya poin sama lewat head to head. Seperti diketahui, Persipura sebelumnya berhasil menahan imbang Arema di Kanjuruhan dan menang 2-0 di Mandala.
Namun, bila laga berakhir dengan kekalahan, maka Arema yang menguntit masih berpeluang menyalip posisi Persipura. Syaratnya, tentu saja, Cristian 'El Loco' Gonzales dan kawan-kawan harus mampu mengalahkan Maung Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hasilnya, ternyata sedikit mengejutkan. Persipura menang telak di kandang, sedangkan Arema ditahan imbang tanpa gol. Padahal, mereka berpeluang memenangkan laga jika saja tendangan penalti Gonzales gagal ditepis kiper Persib.
Alhasil, sebagai pemenang Persipura Jayapura pun diganjar hadiah Rp 3 miliar. Sementara, Arema yang menyabet posisi runner up mendapat hadiah Rp 2 miliar.
Boaz Solossa
Tim sepak bola kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua, menyiapkan 26 pemain untuk mengarungi TSC 2016. Tak hanya itu, manajemen juga menunjuk Jafry Sastra sebagai
pelatih baru Persipura.
Beberapa pemain yang disiapkan ketika itu, di antaranya kiper Ferdiansyah, pemain belakang Ricardo Salampessy, Bio Paulin Pierre, Dominggus Fakdawer, Ian Louis Kabes, Izac Wanggai, Roni Beroperay, dan beberapa pemain lain.
Ada pula pemain asing yang baru bergabung bersama Persipura, yakni Sengbah Kennedy asal Liberia, yang pernah membawa Persiwa Wamena juara Divisi Utama ISL 2014 dan sempat berkostum Arema pada musim 2015. Kemudian James Koko Lomel yang berposisi sebagai penyerang. Dia pernah membela tim asal Papua Barat, Persiram Raja Ampat.
Pelatih Jafri Sastra ketika itu sempat kebingungan memutuskan kapten tim, yang biasanya diserahkan kepasa Boaz Solossa. Pasalnya, pemain tersebut telah bermain untuk klub di Timor Leste bersama Imanuel Wanggai.
Beruntung, striker handal ini kembali memperkuat tim Persipura setelah beberapa bulan berada di Timor Leste. Selain Boaz, ikut bergabung pula Imanuel Wanggai, Patrick Wanggai, dan Oktovianus Maniani.
Advertisement
Pergantian Pelatih
Tak ada yang menyangka Persipura mampu menyodok dalam persaingan gelar juara. Sebab, kiprah Persipura di TSC sebenarnya tergolong tak stabil. Mereka sempat mengalami krisis kemenangan di awal musim.
Grafik naik-turun pun terlihat saat kompetisi sudah berjalan. Buntutnya, Persipura memutus kerja sama dengan Jafri menyusul rapor merah tim.
Dari 13 laga memimpin Mutiara Hitam, dia hanya berhasil mengantarkan lima kemenangan, empat hasil imbang dan empat kekalahan. Puncaknya, ketika Persipura tumbang 0-2 dari Persib Bandung di Stadion Mandala, Jayapura.
Kekalahan itu tampak memengaruhi kondisi internal tim. Jafri akhirnya dicopot, digantikan Angel Alfredo Vera.
Nama Alfedo sebenanya sudah tidak asing lagi di Liga Indonesia. Dia memulai karier di Indonesia dari klub PSS Sleman.
Dia kemudian menjadi pelatih kepala Persela. Namun prestasinya belum mampu mengangkat prestasi Choirul Huda cs.
Sementara itu, sejak pergantian pelatih, Persipura tak butuh waktu lama untuk segera bangkit. Klub pemegang tiga kali juara ISL itu tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan beruntun.
Persipura pun mulai mengancam keberadaan Madura United dan Arema. Bahkan, pada pekan ke-31, mereka berhasil merebut tahta puncak klasemen setelah mengalahkan Bhayangkara FC 2-1.
Akhirnya, Persipura mengunci gelar juara setelah mengalahkan PSM Makassar 4-2. 2016. Sedngkan, pesaing terdekat mereka, Arema FC ditahan Persib Bandung tanpa gol.