Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Bandung punya cara unik untuk mengingatkan pengendara agar menaati peraturan, yaitu dengan membuat zebra cross atau jalur penyeberangan yang unik.
Pasalnya, banyak pengendara terutama pengguna sepeda motor yang berhenti di area zebra cross saat lampu lalu lintas berwarna merah. Padahal zebra cross merupakan sarana bagi pejalan kaki yang ingin menyeberang.
Tujuh titik seperti Jalan Braga, Jalan Merdeka, dan Jalan Asia Afrika menjadi percobaan program ini. Berbagai macam gambar dipilih oleh Pemkot Bandung, seperti ular tangga, permainan sondah, dan angklung yang identik dengan budaya Sunda.
Baca Juga
Advertisement
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan desain yang dipilih sesuai dengan pertimbangan, yaitu agar komunikatif dan pesan yang diharapkan bisa tersampaikan kepada masyarakat. Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, konsep zebra cross nyentrik diadopsi dari berbagai negara besar seperti Korea.
"Sebagai pendidikan bagi para pemotor yang selalu melanggar zebra cross, intinya karena mereka tidak mempedulikan. Sehingga dibuatlah konsep zebra cross ini agar lebih diperhatikan, maka dibikin desain unik untuk di Kota Bandung," kata dia di Balai Kota Bandung, pada Selasa, 27 Desember 2016.
Rencananya, Pemkot Bandung bakal mengganti seluruh zebra cross yang ada di Kota Bandung dengan gambar nyentrik.
Salah satu warga, Rian (31) menyambut baik terobosan yang dilakukan Pemkot Bandung. Sebagai pejalan kaki dirinya semakin terlindungi dengan adanya zebra cross ini.
"Bisa dilihat pengendara motor sekarang ini sudah tidak mempedulikan pejalan kaki. Mereka berhenti di lampu merah di mana saja, bahkan lewati garis zebra cross. Kalau enggak ada polisi lebih berantakan," Rian menjelaskan.
"Dengan adanya ini, terutama warnanya nyentrik dan gambarnya unik, bisa membuat pengendara lebih paham dan lebih sadar dan menghormati pejalan kaki. Semoga program ini bisa berdampak baik," kata dia saat ditemui di Jalan Merdeka, Kota Bandung.