Pengalaman Seru dan Menegangkan Safari Gurun di Dubai

Saat berkunjung ke Dubai jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sensasi safari gurun atau yang dikenal dengan istilah desert gurun.

oleh Rochmanuddin diperbarui 28 Des 2016, 13:48 WIB
Saat berkunjung ke Dubai jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sensasi safari gurun atau yang dikenal dengan istilah desert gurun. Foto: Rochmanuddin/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta Saat berkunjung ke Dubai jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sensasi safari gurun atau yang dikenal dengan istilah desert gurun. Bukan tanpa sebab, pasalnya safari gurun akan memberikan Anda pengalaman wisata yang hebat menyaksikan lanskap lautan gurun pasir, oryx Arab, pohon palem, dan sejuta atraksi wisata lainnya.

Pengalaman unik dan seru tersebut menjadi bagian dari kunjungan Liputan6.com bersama Zeno Group, ke kota termegah di dunia itu pada pekan ketiga Desember 2016.

Pengalaman tersebut dimulai dari perjalanan pada Minggu sore, 18 Desember 2016, sekitar pukul 04.00 waktu setempat dari penginapan kami di jantung kota Dubai. Perjalanan menuju ke lokasi desert safari memakan waktu sekitar 40 menit menggunakan mobil off road.

Sebelum memasuki area safari gurun, kendaraan yang kami tumpangi bersama puluhan kendaraan yang mengangkut ratusan wisatawan lain, terlebih dahulu berkumpul di pos persiapan. Para pengemudi mobil off road itu mengurangi tekanan angin roda depan maupun belakang.

Selang 20 menit kemudian, kami berangkat mengarungi lautan gurun pasir, yang dimulai dengan trek yang mudah dilalui. Hingga akhirnya kami tiba di pos pertama yang memakan waktu sekitar 15 menit. Di pos ini kami dan wisatawan lain disuguhi minuman dingin, sambil menimati pertunjukan elang gurun dari seorang pawang.

Selama perjalanan menuju pos pertama ini, kami juga disuguhi pemandangan langka, yakni oryx Arab yang berkelompok di gurun. Namun kami tidak diperkenankan mendekati, hanya dapat mengabadikan hewan langka itu dari kendaraan yang kami tumpangi karena berbahaya.

Setelah dihibur dengan pertunjukan elang gurun sekitar 30 menit, kami melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya. Kali ini giliran melalui trek yang lebih sulit, yakni melintasi gundukan pasir setinggi tiga hingga enam meter seluas mata memandang.

Semakin tinggi gundukan pasir semakin tinggi pula lompatan mobil yang kami tumpangi karena berkecepatan tinggi. Tak hanya itu, kami juga terus dibuat terombang-ambing ketika mobil melintasi gurun pasir secara berkelok dengan kecepatan tinggi pula.

Safari gurun memberikan pengalaman wisata yang hebat menyaksikan lanskap lautan gurun pasir, oryx Arab, dan sejuta atraksi wisata lainnya. Foto: Rochmanuddin/ Liputan6.com.

Setelah perut kami dikocok dengan aksi-aksi ekstrem sekitar 15 menit, sang pengemudi menanyakan tentang kesanggupan kami mengikuti aksi menegangkan ini. Kami pun menerima tantangan itu. Sang pengemudi kembali bermanuver hingga memacu adrenalin kami.

Kali ini, sang pengemudi sengaja mengerem mobil secara mendadak setelah meluncur dengan kecepatan tinggi, hingga mobil menukik nyaris terjungkal ke dasar gurun. Aksi-aksi ekstrem tersebut berulang kali kami rasakan hingga kami tiba di pos berikutnya.

Kini giliran kami mendapat suguhan menegangkan sekaligus mengasyikan. Seorang pengemudi bernama Bukhori menghibur rombongan kami. Dengan gaya off road-nya, pengemudi nomor wahid di Dubai itu bermanuver hingga mengundang decak kagum kami.

Saat safari gurun Anda akan diajak off road mengelilingi gurun pasir dubai yang epik. Foto; Rochmanuddin/ Liputan6.com.

Tak hanya itu, di pos ini kami juga berkesempatan menikmati matahari kembali ke peraduannya, sambil mengabadikan momen langka itu. Sesekali para pengemudi berprofesi ganda sebagai fotografer dadakan, memotret para penumpangnya di balik siluet cahaya senja.

Menjelang matahari terbenam, kami bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju pos terakhir untuk menikmati puncak acara desert safari. Setibanya di tempat ini, kami dijamu dengan minuman hangat khas setempat, kopi Arabika. Seribuan wisatawan berkumpul di lokasi ini.


Indahnya Bintang-bintang di Langit

Di tempat ini, para wisatawan dapat menikmati beberapa fasilitas dengan tarif yang relatif murah. Antara lain berfoto menggunakan pakaian khas Timur Tengah atau gamis, merajah tangan dengan henna, dan membuat nama menggunakan pasir berwarna-warni dalam botol.

Setelah menikmati secangkir kopi Arabika, kami mencoba menaiki unta yang tersedia secara cuma-cuma, sekitar 10 menit. Sementara, sang pawang mengabadikan momen kami sambil memandu unta berjalan. Usai bermain dengan unta, kami menikmati makanan pembuka sambil menghangatkan tubuh di perapian. Sebab cuaca malam hari itu cukup dingin karena memang di kota ini sedang mengalami musim dingin.

Sebelum makan malam, kami mencoba fasilitas lain secara cuma-cuma, yakni selancar pasir dari atas bukit pasir setinggi sekitar 50 meter dengan sudut kemiringan sekitar 60 derajat. Wow... cukup memacu adrenalin kami dan ingin mencoba lagi. Namun sayang, kami tak sanggup lagi mendaki ke atas bukit, karena harus berjalan kaki dengan bantuan seutas tali.

Kami akhirnya kembali ke tempat camp yang berjarak sekitar 100 meter. Rupanya para wisatawan sudah ramai menimati makan malam di tenda-tenda yang terbuat dari ranting palm kurma.

Ada beberapa pos yang harus dinikmati saat Anda melakukan aktivitas wisata safari gurun di Dubai. Foto: Rochmanuddin/ Liputan6.com.

Dengan luas sekitar satu hektare, lokasi camp ini menyerupai huruf U, yang dikelilingi tenda-tenda dengan beralas permadani. Sedangkan bagian tengah seluas sekitar 50 meter seperti tanah lapang, yang biasa digunakan untuk pentas belly dance atau tari perut.

Kami pun menikmati hidangan makan malam dengan menu khas negara tersebut, di antaranya nasi biryani, daging domba muda, roti, serta minuman segar. Buah-buahan segar juga tersedia. Di sini wisatawan juga dapat menikmati wine dan shisha secara cuma-cuma.

Sekitar pukul 20.00 waktu setempat, pertunjukan belly dance dimulai. Semua mata pun tertuju ke sang penari tunggal itu sambil mengabadikan momen langka itu. Atraksi sang penari perut itu membius kami dan wisatawan lainnya dengan penampilannya yang memukau.

Terlebih, saat sang penari melakukan atraksi dengan meletakkan pedang di pinggul dan kepalanya, sambil meliuk-liukkan badan mengiringi musik khas Timur Tengah. Semua wisatawan bertepuk tangan sebagai apresiasi atas kepiawaianya. Pentas belly dance berakhir, setelah beberapa tembang mengiringi sang penari.

Selang beberapa menit kemudian kami dikejutkan dengan lampu-lampu di camp yang mendadak padam. Suasana pun hening. Rupanya lampu sengaja dipadamkan agar kami dapat melihat bintang-bintang di langit dengan jelas pada malam hari. Karena desert safari dilanjutkan dengan melihat jutaan bintang di langit sekitar 20 menit.

Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, acara desert safari berakhir. Kami dan semua wisatawan beranjak menuju mobil, untuk kembali ke penginapan masing-masing sambil membawa kenangan menyenangkan tak terlupakan itu.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya