Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi untuk menyelesaikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur jumbo di 2017. Proyek itu antara lain, Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat dan kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodetabek.
"Pekerjaan rumah dari Pak Jokowi ke saya di 2017, yakni Pelabuhan Patimban, LRT, dan pelabuhan maupun bandara," ucap Budi Karya saat berbincang dengan wartawan di Yogyakarta, seperti ditulis Rabu (28/12/2016).
Saat ini, Ia menuturkan, penyelesaian proyek Pelabuhan Internasional Patimban memasuki tahap koordinasi pembuatan Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RT RW), serta pembebasan lahan.
"Kan lagi ngurus tata ruang. Gubernur Jawa Barat sudah menandatangani, tinggal tunggu Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) keluar. Kalau sudah keluar, tinggal pembebasan tanah," dia menerangkan.
Baca Juga
Advertisement
Budi Karya berharap, proses tahapan membangun Patimban ini sudah selesai 2017, sehingga bisa masuk fase selanjutnya, yakni konstruksi dalam waktu segera.
"Di 2017, semua proses selesai, lalu pembangunan. Tanah sudah tidak ada masalah, karena proses sekarang ini sudah lebih memberikan kepastian," tutur dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Jepang mengucurkan US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,52 triliun (asumsi kurs Rp 13.250 per dolar Amerika Serikat) untuk pembangunan pelabuhan Patimban.
"Besok (29 Desember 2016), rencananya Menteri Transportasi Jepang akan ke sini membahas pembangunan Pelabuhan Patimban," kata Budi Karya.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga meminta kepada pihak terkait segera melakukan pembangunan proyek yang terletak di tengah Jakarta.
Saat ini, pembangunan LRT telah memasuki pengerjaan struktur pada Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur (14,5 km) dan Lintas Pelayanan 3 Cawang Bekasi Timur (18,5 km), serta Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (10,5 km) dalam tahap persiapan.
Untuk Lintas Pelayanan 1 dan 3 sudah dalam tahap pengerjaan pondasi, pier, pier head, dan U-Shaped Girder, untuk Lintas Pelayanan 2 memasuki tahapan detil desain dan koordinasi Dinas terkait Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Saat ini kemajuan pekerjaan konstruksi Lintas Pelayanan 1 mencapai kurang lebih 15 persen. Sedangkan untuk kemajuan pekerjaan Jalur Layang Lintas Pelayanan 3 kurang lebih mencapai 6 persen.
Hingga saat ini pelaksanaan pengerjaan pembangunan prasarana LRT menggunakan dana PMN (Penyertaan Modal Negara) sebesar Rp 1,4 triliun.