Liputan6.com, Bima - Wakil Presiden Jusuf Kalla terbang ke Nusa Tenggara Barat untuk meninjau langsung penanganan dampak banjir di Bima. JK dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi yang cukup parah terdampak banjir.
JK terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima, NTB. Setibanya di Bima, JK langsung menuju ke ruang rapat kecil untuk mendengarkan paparan terkait kondisi terkini dampak banjir.
Advertisement
Tampak hadir dalam rapat itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, dan beberapa pejabat daerah baik dari TNI, Polri, dan BPBD setempat.
Dalam rapat koordinasi itu, JK mendengarkan paparan dari Komandan Korem 162/Wirabakti Kolonel Infanteri Farid. Dia menjelaskan kondisi saat terjadinya banjir hingga kerusakan dan penanganan yang telah dilakukan.
"Menurut BMKG hujannya memang luar biasa selama tiga hari. Banjir pertama tanggal 21 Desember surutnya jam 10 malam dan jalan sudah bisa dilewati," papar Farid di lokasi, Rabu (28/12/2016).
Dia menjelaskan, banjir yang datang memang sangat besar. Kondisi terparah ketinggian air bisa mencapai 3-5 meter. Itulah yang selama ini beredar baik di situs berbagi video YouTube maupun berbagai media sosial lainnya.
"Banjir ini 3-5 meter ini yang membuat kondisi saat itu sangat berbahaya. Inilah mungkin beredar di YouTube atau di medsos dampaknya sudah seperti tsunami itu hanya beberapa tempat saja," jelas Farid.
Sedikitnya lima kecamatan dan 38 kelurahan di Bima terdampak banjir. Saat itu memang tidak ada korban jiwa dan terhitung ada 731 bangunan yang rusak. Listrik dan jaringan komunikasi lainnya juga langsung mati.
"Kita coba sekali lagi menyelamatkan masyarakat karena dampaknya menjelang subuh dan masyarakat masih dalam gelap gulita. Lagi anak-anak kami Bhabinkamtibmas Babinsa bekerja walaupun rumah mereka juga terdampak. Tapi kami tetap mengutamakan pelayanan," tutur dia.
Setelah mendengarkan paparan, JK langsung meninggalkan Posko Utama. JK bersama rombongan kemudian menuju posko lainnya yang berada di lokasi terdampak banjir.