Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan kesiapan pasokan BBM dan listrik untuk wilayah Bali selama libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 aman.
Untuk memastikan hal tersebut, Jonan melakukan kunjungan kerja ke Terminal BBM (TBBM) Sanggaran Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V dan Pusat Pengatur Beban (P2B) serta Gardu Induk Abian Base, Bali, Rabu (28/12).
Dalam kunjungan kerja ini, Jonan didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Andy Sommeng, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Setyorini Tri Hutami, Direktur Pemasaran PT Pertamina Muchamad Iskandar, Direktur Bisnis PLN Murtaqi Syamsudin, dan GM Pertamina MOR Ageng Giriyono.
Pertamina MOR V yang membawahi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, telah melakukan berbagai persiapan untuk mengamankan pasokan BBM dan LPG selama libur Natal dan Tahun Baru 2017, dengan menyiapkan tambahan BBM dan LPG lebih besar dari biasanya. Ketahanan pasokan BBM rata-rata 19 hingga 27 hari.
Baca Juga
Advertisement
"Persediaannya sesuai prediksi Pertamina itu mencukupi. Jadi kalau nasional itu kan ada Premium, ada Solar, ada Pertamax dan Pertalite, LPG. Kalau BBM itu rata rata kan persediaannya mungkin 19-27 hari kan cukup," kata Jonan kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke TBBM Sanggaran.
Dia melanjutkan, kebutuhan BBM untuk wilayah Bali selama libur Natal dan Tahun Baru memang meningkat karena banyak wisatawan domestik maupun internasional yang berlibur. Namun peningkatan ini tidak melebihi prediksi Pertamina. Peningkatan kebutuhan BBM yang cukup tinggi, terutama untuk jenis Pertamax. Sementara untuk Premium, tidak terlalu besar.
"Ini kalau dilihat dari statistik sih, kurang lebihlah dari prediksi. Jadi mestinya sampai akhir tahun tidak terlalu mengkhawatirkan. Jadi masih aman," tambahnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Mochamad Iskandar. Menurut dia, kebutuhan BBM seluruh Indonesia rata-rata 200.000 KL per hari. Untuk liburan Natal dan Tahun Baru, Pertamina menyiapkan pasokan dua kali lipat.
Kunjungan ke TBBM dan P2B serta Gardu Induk ini, lanjut Jonan, dilakukan tidak hanya ke TBBM di Pulau Jawa dan Bali, tetapi juga daerah-daerah lainnya, termasuk Indonesia bagian Timur. Ini dilakukan karena Pemerintah ingin memastikan kebutuhan BBM selama libur ini tercukupi dengan baik. Menurut rencana, Kamis (29/12), Tim dari Kementerian ESDM, BPH Migas, Pertamina dan PLN juga akan meninjau TBBM dan Gardu Induk di Kupang.
"Selain Bali, Jawa kan sudah (dikunjungi). Paling kalau ada kesempatan dari sini kita ke Kupang, setelah itu selesai. Yang timur sudah (semua)," ujar Jonan.
Untuk seluruh Indonesia, Pemerintah menyiapkan stok Premium sebesar 1.492.605 KL untuk 19 hari, Solar sebesar 1.818.384 KL untuk 24 hari. Sedangkan BBM jenis Pertamax 340.395 KL untuk 25 hari, Avtur 336,734 KL untuk 25 hari. Estimasi kenaikan konsumsi diperkirakan antara 3 persen sampai 7 persen.
Berdasarkan proyeksi, tidak seluruh jenis BBM akan mengalami kenaikan. Penyaluran harian untuk BBM jenis Premium, diperkirakan turun 13 persen dari rata-rata harian normal 61.542 KL per hari menjadi 54.462 KL per hari. Solar turun 3 persen dari 39.066 KL per hari menjadi 37.924 KL per hari.
Sebaliknya, BBM jenis Pertalite naik 20 persen dari 28.687 KL per hari menjadi 34.481 KL per hari. Pertamax naik 123 persen dari rata-rata harian normal 14.843 KL per hari menjadi 33.192 KL per hari, Minyak Tanah naik 2,1 persen dari 1.645 KL per hari menjadi 1.680 KL per hari, serta Avtur naik 9,7 persen dari 11.328 KL per hari menjadi 12.430 KL per hari.
TBBM Sanggaran menyuplai kebutuhan BBM untuk wilayah Denpasar dan sekitarnya. TBBM ini memiliki 24 unit mobil tangki dengan kapasitas 488.000 KL per hari. Sejak Oktober lalu, TBBM Sanggaran dan Manggis telah menggunakan Go Live Integrated Fleet Management System yang bertujuan untuk memonitor pengiriman BBM dari TBBM atau depot ke SPBU secara real time. Sistem ini juga telah digunakan di Jawa, Kalimantan, Bali dan Sumatera.