Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku cemas menanti realisasi penerimaan perpajakan hingga akhir tahun ini. Dia pun melakukan inspeksi mendadak ke kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan untuk memantau perkembangan program pengampunan pajak (tax amnesty).
Pemerintah akan terus mengejar dan mengumpulkan penerimaan perpajakan sesuai target sebesar Rp 1.539,2 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
"Saya deg-degan ini, makanya saya tidak boleh ketawa dulu sebelum benar-benar uangnya (penerimaan) masuk. Itu saja," kata Sri Mulyani usai sidak layanan tax amnesty di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Untuk diketahui, dari target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.539,2 triliun di APBN-P 2016, patokan setoran pajak non migas Rp 1.318,9 triliun, Pajak Penghasilan (PPh) Migas Rp 36,3 triliun, dan penerimaan bea cukai ditetapkan Rp 184 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Ketika dikonfirmasi mengenai hasil atau realisasi penerimaan negara, khususnya perpajakan, [Sri Mulyani ](kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan untuk memantau perkembangan program pengampunan pajak (tax amnesty) "")masih enggan membeberkan.
"Nanti lah tunggu 3 hari lagi, ini masih kita harus teliti belanja dan penerimaan," ujarnya.
Meski demikian, Sri Mulyani masih optimistis dapat mencapai target penerimaan hingga lebih dari Rp 1.000 triliun untuk setoran pajak dan bea cukai di tahun ini. Termasuk penerimaan dari program pengampunan pajak (tax amnesty).
"Mudah-mudahan bisa dicapai penerimaan pajak dan bea cukai. Selama 3 hari ini, jumlahnya masih signifikan yang harus dikumpulkan teman-teman," jelas Sri Mulyani.(fik/Nrm)