Liputan6.com, Damaskus - Kedutaan Rusia di Damaskus, Suriah, diserang dengan menggunakan dua buah mortir. Kementerian Luar Negeri di Moskow mengatakan, tidak ada korban atau kerusakan akibat peristiwa tersebut.
"Sejak pukul 13.00 hingga 13.19 waktu Moksow, Kedutaan Rusia di bombardir teroris. Satu mortir, yang untungnya tidak meledak, jatuh di halaman dalam gedung kedutaan," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (29/12/2016).
Advertisement
"Mortir kedua mendarat di daerah sekitar kedutaan," kata pernyataan itu. Pernyataan itu menambahkan, sebuah tim turun tangan untuk menonaktifkan bahan peledak.
"Kami menganggap tindakan provokasi oleh ekstremis itu merupakan upaya untuk menggagalkan proses perdamaian di Suriah, dan menjadi konfirmasi niat mereka untuk terus menabur teror dan kekerasan di negara yang dilanda perang."
Kedutaan Rusia di Damaskus sering menjadi target sasaran pemberontak sejak konflik di Suriah meletus pada 2012.
Pada Mei 2015, seorang pria tewas ketika mortir mendarat di sekitar kompleks kedutaan.
Rusia merupakan sekutu utama Presiden Bashar al-Assad sejak pecahnya perang di Suriah. Kemudian pada September 2015, Rusia meluncurkan kampanye militer untuk mendukung rezim tersebut.
Dengan bantuan Rusia, pasukan Assad mencetak kemenangan terbesar mereka dalam pertempuran yang telah berlangsung selama empat tahun. Mereka berhasil merebut kembali daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Aleppo timur, Suriah, pada bulan ini.