Liputan6.com, Jakarta Memiliki mahasiswa yang pintar, tentu menjadi harapan setiap universitas, dan harapan itu diwujudkan oleh Paulina Margareta yang memilih President University sebagai tempatnya menimba ilmu. Mahasiswa semester 7 Jurusan Banking & Finance ini sejak semester I hingga VI meraih IPK 4 alias sempurna. Berkat prestasinya ini, pihak rektorat memberinya beasiswa penuh.
Tidak hanya itu, putri sulung dari dua bersaudaraini juga direkomendasikan pihak kampus untuk mengikuti Program JENESYS 2016 (Japan-East Asia Network of Ex Change for Student and Youths) pada tanggal 7 – 15 November 2016.
Advertisement
"JENESYS adalah program pertukaran pemuda dari 10 negara ASEAN plus Timor Leste dan India, dimana setiap negara mengirimkan 10 perwakilan untuk belajar mengenai budaya Jepang dan saling mengenal budaya antar negara,” ungkap Paulina yang saat ini dipercaya sebagai Ketua PUSC (President University Student Council) atau senat mahasiswa.
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Jepang juga pernah menyampaikan apresiasinya mengenai program pertukaran pemuda JENESYS. Program yang dilakukan pemerintah Jepang ini dapat meningkatkan pengembangan sumber daya manusia para pemuda di negara-negara Asia Timur.
Paulina menyebutkan poin penting dari Program JENESYS adalah sebagai generasi muda harus punya rasa ingin membangun perdamaian.
“Jepang dulu terpuruk akibat Perang Dunia ke II karena dibom atom, tetapi mereka bisa bangkit berkat kedisiplinan. Ini poin penting dimana setiap individu harus memiliki semangat juang. Saat 2 hari ikut homestay, saya jadi tahu betapa orang Jepang tepat waktu dan displin, jauh dibanding dengan orang kita yang mengenal jam karet,” ungkap Paulina yang berkesempatan mengunjungi kota Tokyo dan Nagasaki.
Saat di Museum Bom Atom Nagasaki, Paulina merasakan ke-ngerian dari efek bom atom. Namun mereka bisa bangkit, bersatu tanpa mengenal latar belakang, mau hidup sederhana, serta berkomitmen menjaga alam dan perdamaian.
Selain pintar, pihak rektorat memilih Paulina mengikuti Program JENESYS karena jago Bahasa Inggris, dan ini salah satu persyaratan utama. Kemampuannya berbahasa Inggris juga didukung dari sistem pengajaran di President University yang full menggunakan Bahasa Inggris.
“Itulah alasan mengapa saya memilih kuliah di President University. Saya merasa bahasa kalau tidak dipraktekkan tidak akan menjadi jago. Selain itu juga ada program magang di perusahaan,” ungkap Paulina yang ingin mengambil S2 Finance di China, karena ingin memperdalam Bahasa Mandarin.
Sebenarnya sejak duduk di bangku SMA Negeri 3 Kota Jambi, Paulina tipe anak yang cenderung pendiam, namun semenjak kuliah di President University gadis yang hobi nonton dan membaca ini menjadi mudah bergaul. Bahkan pada tahun 2015 ia terpilih untuk duduk sebagai Ketua PUSC periode 2016.
"PUSC merupakan penyampai aspirasi mahasiswa kepada pihak kampus, yang memiliki 4 komisi (academic, campus facilities, dormitory, dan event & activity) serta 1 bagian publikasi. Lewat komisi-komisi inilah berbagai persoalan mahasiswa kami bantu cari solusinya. Sementara bagi pihak rektorat, PUSC ini bisa sebagai public relationship (PR), menginformasikan kebijakan pihak kampus kepada para mahasiswa," ungkap gadis 19 tahun ini.
Semenjak kuliah Felicia mulai sadar betapa pentingnya berorganisasi, di sini ia belajar bertanggung jawab, selalu standby jika dibutuhkan, siap menerima kritikan dan berusaha mencari win-win solution.
"Secara personal tantangan saya adalah time management, karena harus bisa membagi waktu untuk belajar dan berorganisasi, Dari organisasinya tantangan saya adalah responsibility, bagaimana berperan sebagai mediator yang selalu siap sedia. Kuncinya bisa memberdayakan peran setiap anggota, maka beban tanggung jawab akan lebih ringan,” tegas Paulina.
Powered By:
Jababeka