Pegawai Tewas Kebanyakan Kerja, Presiden Perusahaan Jepang Mundur

Presiden Dentsu Inc, Tadashi Ishii, mundur karena pegawainya tewas karena kerja 105 jam.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Des 2016, 13:00 WIB
Presiden Perusahaan Dentsu mengundurkan diri karena pekerjanya meninggal dunia (Foto:Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Presiden salah satu perusahaan periklanan ternama Jepang Dentsu Inc, Tadashi Ishii, membuat pernyataan mengejutkan. Ia menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran dirinya akan resmi diberlakukan pada Januari 2017. Ia mengatakan keputusan ini diambil setelah salah seorang pegawainya meninggal dunia usai bekerja melampaui batas jam kerja.

"Saya sangat menyesal tidak bisa mencegah pekerja baru bekerja lewat batas. Dalam hal ini saya menyatakan bertanggung jawab penuh," sebut Ishii seperti dikutip dari Asia Correspondent, Kamis (29/12/2016).

Saat ini perusahaan Dentsu akan diselidiki oleh Kejaksaan Tinggi Jepang. Perusahaan tersebut sebelumnya pun sudah dilaporkan ke Kementerian Tenaga Kerja Jepang.

Diduga kuat Dentsu telah melanggar standar peraturan ketenagakerjaan Jepang yang menyebabkan seorang pegawainya kehilangan nyawa.

Sampai saat ini, belum ditentukan siapa sosok yang akan menggantikan Ishii di posisi teratas perusahaan itu. Jajaran direksi Dentsu hanya mengumumkan akan segera menggelar rapat.

Pada Desember lalu, seorang karyawan Dentsu bernama Matsuri Takahashi memutuskan bunuh diri. Kejadian ini berlangsung setelah Takahashi bekerja overtime selama 105 jam selama Oktober dan bulan selanjutnya.

Diduga kuat, Takahashi bunuh diri karena dipaksa terus bekerja oleh perusahaan tersebut. Mengetahui ini, Kementerian Tenaga Kerja [Jepang ]( 2688180 "")langsung turun tangan.

Mereka melakukan penyelidikan. Hasilnya, Takahashi meninggal memang karena kerja terlalu lewat batas.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya