Pengenalan Perangkat Elektronik MotoGP Tuai Respons Positif

Dorna Sports selaku otoritas tertinggi MotoGP membuat aturan baru terkait pengenalan perangkat elektronik.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Des 2016, 18:00 WIB
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kiri/46), dan rider Repsol Honda, Marc Marquez, sedang beraksi pada sesi kualifikasi MotoGP Australia di Phillip Island, Sabtu (22/10/2016). (Crash)

Liputan6.com, Tokyo - Pengenalan kontrol elektronik baru di musim ini mendapat sambutan positif dari tim Honda dan Yamaha. Kedua bos tim Pabrikan asal Jepang yakni Livio Suppo dan Lin Jarvis mengaku jika langkah yang diterapkan tersebut sangat tepat.

Dorna Sports selaku otoritas tertinggi MotoGP membuat aturan baru terkait pengenalan perangkat elektronik menyusul kedatangan Michelin sebagai pemasok ban di kejuaraan grand prix balap motor musim ini.

Perangkat elektronik yang dibuat oleh Magneti Marelli itu berfungsi untuk mengambil data, menganalisa, dan menampilkan kepada operator agar mudah mambaca kondisi motor. Dari beberapa sumber diketahui ada sekitar 10 sensor yang terpasang pada tunggangan MotoGP yang menggunakan elektronik dari Magneti Marelli, diantaranya speed sensor pada ban, traksi kontrol, grip sensor, dan trottlle sensor.

Sebenarnya penggunaan perangkat elektronik sempat menuai pro dan kontra diawal pengenalannya. Tapi seiring waktu tim peserta yang tampil di kelas utama 1000cc mulai merasakan dampak positif dari aturan baru tersebut.

Pasalnya gelaran MotoGP 2016 berhasil menghadirkan prestasi luar biasa di mana ada sembilan pembalap berbeda yang sukses memenangkan balapan. Capaian luar biasa musim ini sekaligus melewati catatan yang pernah ditorehkan joki kuda besi pada tahun 2000, di mana hanya delapan pembalap saja yang berdiri gagah di podium pertama.

Itulah yang membuat Suppo mengatakan bahwa sistem baru yang dikombinasi dengan ban Michelin menjamdi kolaborasi yang sangat tepat. "Secara umum, musim ini telah membuka pintu untuk lebih banyak produsen, misalnya kehadiran KTM yang pada akhirnya bergabung dengan kami. Artinya, Michelin telah melakukan pekerjaan yang sangat baik, meskipun itu tidak mudah setelah tujuh tahun absen," jelas Suppo seperti dikutip Eurosport, Kamis (29/12/2016).


Kinerja Honda

Mengenai kinerja motor Honda, Suppo menjelaskan awalnya tim sempat mengalami beberapa kesulitan. Tapi secara keseluruhan kolaborasi antara perangkat elektronik dan ban Michelin berangsur-angsur membaik.

"Tentu saja ada beberapa pasang surut yang terjadi, namun pada akhirnya sulit untuk mengeluh," singkat bos Honda.

Di bagian lain, Jarvis juga melontarkan pujian terhadap aturan perangkat elektronik ini. Menurutnya, jika aturan tersebut gagal maka tidak mungkin ada sembilan pembalap berbeda yang memenangkan balapan di musim ini.

"Fakta bahwa kita telah melihat begitu banyak pemenang yang berbeda tahun ini adalah sesuatu hal yang sangat positif. Di masa lalu, cuma ada tiga tim elit yakni Honda, Yamaha, dan Ducati. Sekarang semua orang menyaksikan kalau tim satelit jika bisa merebut kemenangan. Kesimpulannya adalah harus diakui bahwa perubahan ini menjadi hal yang sangat positif," sahut bos Yamaha.

(David Permana)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya