Liputan6.com, Jakarta Ke mana Anda akan berlibur pada tahun baru nanti? Bila belum ada rencana, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk berlibur di pantai. Sebab belum lama ini para ahli kesehatan merekomendasikan laut sebagai bagian dari terapi kesehatan.
Seperti dilansir Daily Mail, Kamis (29/12/2016), Direktur Medis dari The Maitland and Kurri Kurri Hospital, University of Newcastle, Sergio Diez Alvarez mengatakan sejumlah manfaat kesehatan dari air laut. Mulai dari menenangkan kulit, mengatasi sinus, mengatasi kondisi kulit seperti psoriasis, eksim dan gangguan imun lainnya.
Advertisement
Menggunakan air laut untuk tujuan medis bahkan memiliki istilah yang cukup terkenal atau disebut thalassotherapy. Hal ini bermula pada 1769, seorang dokter Inggris populer Richard Russell menerbitkan disertasi soal pengobatan penyakit seperti scurvy (gangguan nutrisi yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C), Jaundice (perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi yang baru lahir), kusta, serta demam kelenjar.
Saat itu, ia menganjurkan pasiennya untuk minum air laut serta berenang di lautan. Menurutnya, air laut kaya akan kandungan mineral garam yang bisa menjadi antiseptik. Selain itu, air laut juga mengandung sodium, kloride, sulfat, magnesium dan kalsium yang mampu menangkal penyakit.
Tak heran, saat ini penawaran untuk terapi air laut kian melimpah. Bahkan pemandian alam dengan air kaya mineral juga dinilai mampu mengobati psoriasis atau dikenal dengan Balneotherapy.
Ada juga bukti yang menunjukkan, berenang di laut bisa menurunkan demam dan sinusitis dan gejala pernapasan lainnya. Hal ini karena efek garam pada lapisan sinus dapat mengurangi peradangan, meskipun bukti ilmiah untuk ini kurang kuat.
Itu sebabnya, Direktur layanan klinis untuk alergi di Inggris mengklaim orang-orang yang hidup di pinggir pantai cenderung memiliki sistem pernapasan yang sehat.
Dia mengatakan karena udara di pantai dan air laut dapat meniru cairan tubuh sendiri sehingga rongga pernapasan jadi lebih sehat.
Tak cukup sampai di situ, pada 2014, seorang ahli biologi kelautan Wallace J. Nichols membuktikan kekuatan laut untuk meditasi dan mengurangi stres.
"Meditasi dan santai di dalam air laut akan melatih pernapasan dan merangsang sistem saraf parasimpatis (sistem yang mengontrol fungsi organ dan mendiamkan otak). Hal ini menimbulkan efek pada gelombang otak dan hormon yang mempengaruhi otak secara positif," ujarnya.
Desiran ombak di laut juga dapat memiliki efek menenangkan pikiran, bahkan mengubah atau memperlambat gelombang otak.
Dalam satu studi, para ahli kesehatan bahkan menunjukkan efek balneotherapy yang sebanding dengan obat anti-depresan obat yang disebut paroxetine.
"Hidroterapi telah banyak digunakan dalam rehabilitasi, tapi di sini saya akan fokus pada manfaat kesehatan dari berenang di air laut dingin. Sebab air dingin dapat mengaktifkan reseptor suhu di bawah kulit yang melepaskan hormon seperti endorfin, adrenalin dan kortisol," kata Nichols.