Berkuasa dari Tahun 2011, Kim Jong-un Eksekusi 340 Rakyat Korut

Kim Jong-un menunjukkan kebrutalan dan kesadisannya semenjak dia naik jadi pemimpin tunggal Korut.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 29 Des 2016, 17:00 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat melakukan inspeksi di sebuah detasemen pertahanan di Pulau Mahap, sektor depan Korea Utara. Inspeksi Kim Jong-un ini untuk meningkatkan kesiapan tempur tentaranya. (REUTERS/KCNA)

Liputan6.com, Pyongyang - Sebuah laporan mengklaim bahwa diktator Korea Utara, Kim Jong-un telah mengeksekusi 340 orang semenjak ia berkuasa pada tahun 2011.

Laporan itu berasal dari Institute for National Security Strategy, sebuah lembaga pemikir dari Korea Selatan, dengan judul "The misgoverning of Kim Jong Un's five years in power". Dalam laporan itu, terungkap bagaimana pemimpin Korut itu menggunakan teknik eksekusi untuk mengokohkan kekuasaannya.

Dikutip dari CNN, Kamis (29/12/2016), ada dari 340 orang -- 140 di antaranya berasal dari pejabat tinggi, petinggi militer dan anggota Partai Pekerja -- yang dieksekusi.

Menurut analis Pertahanan dari RAND Corporation, Bruce Bennett mengatakan, Jong-un menunjukkan kebrutalan dan kesadisannya semenjak dia naik jadi pemimpin tunggal Korut.

"Contohnnya, selama 5 tahun jadi pemimpin, ia mengganti menteri pertahanan sebanyak lima kali. Sementara, ayahnya, hanya 3 kali dalam 17 tahun. Dan mereka yang diganti oleh Jong-un alasannya karena sudah tua," kata Bennett.

Meski berita sulit didapat di Korut karena ketertutupannya, namun, ada saja yang membocorkan tingkah laku Kim Jong-un selama 5 tahun.

Awal tahun ini, menteri pendidikan, Kim Yong-jin dieksekusi dengan ditembak setelah ia memperlihatkan 'kelakukan buruk' di rapat parlemen pada Juni 2015.

Pada Mei 2015, Menteri Pertahanan Hyon Yong-chol dibunuh dengan senjata anti-jet tempur di depan para hadirin di sekolah militer.

"Tubuhnya hancur berkeping-keping. Dan jelas sengaja ditunjukkan oleh Jong-un di depan seluruh anggota militer," tambah Bennett.

Dua tahun sebelumnya, 2013, pamannya sendiri ia bunuh karena dianggap ingin menggulingkan pemerintahan. 

Profesor dari Hawaii Pacific University, Seung-Kyun Ko mengatakan kepada CNN, Kim cenderung menjadi tumpul dan "sedikit ekstrem" dalam menanggapi ancaman yang dirasakan.

"Selama asuhan, ia adalah anak manja karena statusnya sebagai putra Kim Jong-il. Bahaya utama adalah tidak ada satu pun dalam lingkaran kepemimpinannya yang mampu menahan dia," katanya.

Ko mengatakan, Kim putus asa mewujudkan harapan dan bayang-bayang, bahwa ia akan menjadi "pemimpin besar."

"Untuk melakukannya, ia telah merongrong petinggi militer dan sipil, terutama partai -- untuk menunjukkan bahwa ia adalah bos mereka," tegasnya.


Berat Badan Membesar

Tak hanya brutal, semenjak Kim Jong-un naik jadi pemimpin, berat badannya pun bertambah.  

Ia dilaporkan "membesar". Berat badannya naik 38 kg dari semenjak ia menjabat pada 2011.

4 Tahun Pimpin Korut, Berat Badan Kim Jong-un Naik 38 Kg. Kim 2012 kiri, dan Kim 2016 kanan (News.com.au/The Sun)

Menurut mata-mata Korsel di Pyongyang, pemimpin 33 tahun itu juga menderita insomnia atau tak bisa tidur. National Intelligence Service (NIS), mata-mata Korsel, melaporkan penampilan baru Kim Jong-un itu di depan para anggota DPR Korea Selatan.

Anggota partai Saenuri, Lee Cheol-woo, mengatakan berat awal saat Kim Jong-un menjabat mencapai 88,9 kg pada 2012, ketika ia menggantikan Kim Jong-ill.

Tak berapa lama kemudian, setelah memimpin Korut, beratnya mencapai 114,3 kg dan kini diperkirakan mencapai 127 kg.

"Kim juga sangat berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya yang mengancam kekuasaannya, termasuk mereka dari militer. Ia juga sang obsesif terhadap keamanan pribadi," kata Lee.

Mengutip laporan NIS, Lee menambahkan, "akibat pola makan yang tak teratur dan kebiasaan minum alkohol, ada kemungkinan ia bakal menderita sakit orang dewasa --adult diseases."

Sang ayah dan kakeknya-pendiri Korut, Kim Il-sung dilaporkan juga kelebihan berat badan serta perokok berat. Keduanya meninggal akibat serangan jantung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya