Liputan6.com, Mallorca - Pelarangan penggunaan sayap aerodinamika pada bagian motor peserta MotoGP menimbulkan tanda tanya besar apakah Jorge Lorenzo mampu menaklukan motor yang berbeda di musim depan. Pasalnya pembalap penguji tim Pabrikan Italia, Michele Pirro telah mewanti-wanti juara dunia tiga kali agar mempersiapkan fisik dengan baik mengingat akan sangat menguras tenaga.
Baca Juga
Advertisement
Pirro merupakan salah satu pembalap penguji Ducati yang pertama kali menjajal kemampuan motor Desmosedici GP17 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, bulan lalu. Dari pengujian tersebut ada banyak perbedaan yang akan dirasakan Lorenzo dan Andrea Dovizioso, salah satunya saat mereka menginjak gigi.
Walaupun tim Ducati berusaha keras untuk mengakali penggunaan sayap pada bagian motor mereka, namun Pirro mengatakan itu tidak akan membantu kinerja pembalap. Karena itu, akan ada evaluasi besar-besaran mengenai winglet setelah pengujian pada 24 Januari 2017 di Sepang.
"Sulit untuk membuat perbandingan, karena saat Anda membawanya ada set up motor berbeda. Kami sudah bekerja pada pengembangan selama satu tahun setengah. Tanpa sayap, Ducati lebih menuntut fisik, karena perubahan set-up tidak membuat perbedaan besar," kata Pirro seperti dikutip GPOne, Kamis (29/12/2016).
"Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Pada tanggal 24 Januari kami akan berada di Sepang untuk mengevaluasi kemajuan yang dicapai selama musim dingin," tambahnya.
Pengunaan Sayap
Awalnya penggunaan sayap itu sendiri dianggap dapat meningkatkan nilai aerodinamis tunggangan para pembalap. Namun demikian, penggunaan winglet belakangan menimbulkan masalah baru kalau dilihat dari dari sisi atau aspek keselamatan.
Oleh karena itu, anggota Komisi Grand Prix telah sepakat untuk menghilangkan sayap aerodinamis pada tahun depan. Kesepakatan itu diketok setelah melakukan pertemuan tertutup baru-baru ini. Direktur Teknis menyatakan sambungan atau sayap yang dilarang itu adalah yang memiliki panjang menonjol lebih dari 150 mm.
(David Permana)
Advertisement