Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap ada 2.343 bencana alam selama 2016. Mayoritas, bencana tersebut masuk dalam jenis hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang berkaitan dengan aktivitas iklim dan cuaca.
Advertisement
"Tahun 2016 nyaris tidak ada musim kemarau, yang ada adalah kemarau basah. Hal inilah yang menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung (bencana hidrometrologi) meningkat," papar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Menurut dia, 2016 adalah tahun di mana bencana paling banyak terjadi dibandingkan sebelumnya. Tercatat, ada peningkatan jumlah bencana hingga 35 persen.
"Kejadian bencana di 2016 meningkat 35 persen dari tahun 2015 dengan 1.732 bencana. Tahun sebelumnya lagi (2014) terdapat 1.967 bencana," Sutopo menjelaskan.
BNPB juga mencatat bencana sepanjang 2016 tersebut menimbulkan kerugian bagi 522 korban jiwa; 3,05 juta warga mengungsi; 69.287 unit rumah rusak; dan 2.311 unit fasilitas umum rusak.