Perludem: Ibu dari Korupsi Adalah Politik

Ia mencontohkan, dalam setiap pemilu saja masyarakat khususnya kalangan bawah selalu dihadapkan dengan pilihan uang.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Des 2016, 06:01 WIB
Ilustrasi Politik Uang (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Direktut Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, sumber korupsi adalah politik. Hal tersebut mengacu pada semua sektor di Indonesia yang dikelola para politikus.

"Ibu korupsi adalah korupsi politik, karena orang politik yang mengelola berbagai sektor dalam kehidupan negara," kata Titi dalam sebuah diksui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis 29 /12/2016).

Ia mencontohkan, dalam setiap pemilu saja masyarakat khususnya kalangan bawah selalu dihadapkan dengan pilihan uang. Di mana, masyarakat kelas ekonomi lemah seperti tidak punya pilihan lain untuk memilih calon karena diiming-imingi uang.

Titi menambahan, jika calon tersebut terpilih maka tidak menutup kemungkinan juga berpotensi korupsi, sebab dalam memenangkan dirinya menggunakan politik uang. "Politik uang jadi momok dan virus mematikan demokrasi. Bukan hanya rusak demokrasi dan buat citra Indonesia," ujar Titi.

Masih kata Titi, biasanya para calon anggota dewan maupun calon pemimpin daerah yang menggunakan politik uang, tidak memiliki basis massa atau suara kuat. "Orang yang berpolitik uang ini tidak punya basis politik, uang jadi jalan pintas uang beli tiket pencalonan," tandas Titi Anggraini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya