Liputan6.com, Wina - Acara penggalangan dana untuk korban perang sipil Suriah di ibu kota Austria pada 26 Desember lalu ternyata tak hanya diperuntukan bagi warga Aleppo saja.
Dalam kegiatan yang bertajuk Winter Bazar fuer Aleppo (Bazar Musim Dingin untuk Aleppo) itu, Rahma Austria selaku panitia penyelenggara, juga mengajak ratusan pengunjung untuk mendonasikan bantuan ke sejumlah negara muslim, termasuk Indonesia.
Advertisement
Hal itu diketahui setelah Liputan6.com mengikuti kegiatan amal tersebut di sebuah hall yang terletak di jalan Kudlichgasse 3-5, 1100 Wien, kota Wina, Austria. Di meja panitia, terdapat sebuah brosur yang berisi ajakan untuk mengulurkan bantuan bagi anak-anak yatim yang membutuhkan.
"Iya benar, Indonesia termasuk negara yang kami ajukan dalam penggalangan dana ini," ucap Ilhan Duradan selaku panitia Rahma Austria.
Menurut pria asal Turki itu, Rahma Austria sebagai lembaga organisasi kemasyarakatan di Austria memiliki program Orangtua Asuh. Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak yatim di negara-negara muslim seperti Palestina, Libanon, Yordania, Bosnia, Albania, Mesir, Somalia, Pakistan, Tanzania, Suriah, dan Indonesia.
"Jadi sumbangan Anda akan kami donasikan langsung kepada anak yatim yang sudah terdata di Rahma Austria," jelas Ilhan yang telah menetap sejak 2010 di kota Wina.
Dalam brosur yang berukuran kertas A4, donasi untuk Indonesia tertulis sebesar 30 euro atau Rp 450 ribu per bulan. Sementara untuk anak-anak Suriah, Rahma Austria mematok donasi 50 euro (Rp 750 ribu) per bulannya.
Dalam penjelasannya, Ilhan menyebut calon orangtua asuh akan diberikan data anak-anak yatim dari negara yang dipilih. Selama 6 bulan, mereka akan mengirimkan cek transfer bank untuk pembayaran bantuan.
"Tapi bantuan selama 6 bulan itu tidak wajib. Kami tetap menerima bantuan yang hanya satu bulan atau satu kali pengiriman. Yang paling utama adalah mengirimkan bantuan langsung kepada anak-anak yang membutuhkan," ucap seorang wanita di meja panitia Winter Bazar fuer Aleppo saat Liputan6.com menanyakan prosedur menjadi orangtua asuh.
Rahma Austria merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bantuan sosial untuk negara-negara muslim. LSM ini pertama kali dibentuk pada 2006. Mayoritas pengurus Rahma Austria merupakan warga Austria keturunan Turki.
Di Austria sendiri, jumlah warga Turki yang mencapai 500 ribu jiwa adalah jumlah terbesar bagi warga asing yang menetap di negara berpenduduk 8,4 juta ini.