Ahok: Rumah di Daerah Rawan Banjir Tak Digusur, kecuali Terpaksa

Ahok menyebut tidak akan menggusur bila tidak terpaksa atau bila rumah warga tidak memakan badan sungai.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Des 2016, 14:51 WIB
Cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) menyusuri saluran air saat blusukan ke wilayah Cililitan, Jakarta, Rabu (28/12). Dalam blusukannya tersebut Ahok mencari tahu permasalahan banjir di Cililitan Kecil. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta. Wilayah ini merupakan salah satu lokasi yang rawan banjir.

Ahok mengatakan, salah satu penyebab banjir di Jalan Ketapang, Jatipadang, adalah luapan air dari anak Sungai Ciliwung.

"Ini memang limpahan dari Depok. Jadi kalau udah kayak gini kita lihat peta, kalau bawah enggak bisa masuk (alat berat) kalau bukan tanah kita," ujar Ahok di kawasan Jatipadang, Jumat (30/12/2016).

Ahok pun mengungkapkan solusi untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut. "Bisa bikin sodetan biar airnya masuk, kalau gede (deras) enggak masuk ke dalam, jadi di sini bisa bebas banjir," ucap dia.

Menurut Ahok, selama ada solusi lain selain menggusur, maka dia akan memilih solusi lain untuk mengatasi banjir. Salah satunya adalah membuat sodetan dan memasukkan alat berat untuk mengeruk sungai.

"Prinsipnya kita memang tidak mau gusur, kecuali terpaksa," kata Ahok.

Ahok menyebut tidak akan menggusur bila tidak terpaksa atau bila rumah warga tidak memakan badan sungai. Meski terpaksa menggusur, dia berjanji menyediakan rusun layak, bus, dan sembako murah.

"Kalau nyewa Rp 700 ribu. Kalau tinggal di rumah susun lebih gede, lebih sehat, naik bus tidak bayar, semua operasi pasar. Nah, makanya rata-rata yang nyewa pasti mau (rusun). Kenapa saya juga gratiskan naik bus, kasihan kan kalau dipindahin, kerja jauh ongkosnya jadi gede, makanya kita masukin bus," Ahok menandaskan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya