Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja Spotify. Dalam rangka kampanye marketing-nya, penyedia layanan streaming musik ini memasang billboard berisi pertanyaan tentang kebiasaan mendengar (listening habits) para penggunanya.
Baca Juga
Advertisement
Lucunya, yang terpampang di billboard tersebut adalah pertanyaan tentang lagu dan playlist yang sering diputar si pengguna karena dianggap 'tak biasa' oleh Spotify.
Misalnya saja, "Dear person who made a playlist called 'One Night Stand with Jeb Bush Like He's a Bond Girl in a European Casino', we have so many questions".
Atau "Teruntuk orang yang membuat playlist 'Cinta Satu Malam dengan Jeb Bush seperti Gadis Bond di Kasino Eropa' kami punya banyak pertanyaan".
Kemudian, "To the 1,235 guys who loved 'Girls Night' playlist this year, we love you" atau "Untuk 1.235 pria yang menyukai playlist 'Girls Night' tahun ini, kami cinta kalian".
"Dear 3.749 people who streamed 'It's the End of the World As We Know It' the day after the Brexit vote, Hang in there".
Atau "Teruntuk 3.749 orang yang memutar lagu 'It's the End of the World As We Know It' sehari setelah pemungutan suara Brexit, bertahanlah".
Satu lagi yang menarik, Spotify juga memasang kalimat ini "Dear person who played 'Sorry' 42 times on Valentine's Day, what did you do?". Atau "Bagi yang memutar lagu 'Sorry' sebanyak 42 kali di Hari Valentine, apa yang telah kamu perbuat?".
Spotify CMO Seth Farbman mengatakan banyak perdebatan terkait apakah big data mematikan kreativitas dalam dunia marketing atau tidak.
"Tapi, kami berpikir bahwa data menginsipirasi dan memberikan kami insight yang dapat mengikat emosi yang diekspresikan banyak orang," ujar Farbman mengklarifikasi sebagaimana dilansir dari Grazia, Sabtu (3/12/2016).
(Cas/Isk)