Liputan6.com, Manchester - Setelah menjadi penerjemah bagi Sir Bobby Robson di Sporting CP, FC Porto, dan Barcelona, Jose Mourinho lalu memulai karier kepelatihannya di Benfica pada 2000. Dua musim kemudian, pria berjuluk Spesial One tersebut melatih FC Porto. Bersama Porto, dia memenangkan treble winners, salah satunya trofi Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
Pada 2004, dia pindah ke Inggris untuk menjadi manajer Chelsea. Mourinho membantu klub London itu merebut gelar Liga Inggris pertamanya.
Dua setengah musim bersama Chelsea, dia lalu menjadi pelatih Inter Milan. Bersama klub Italia, pria 53 tahun ini kembali memenangkan treble winners.
Prestasi itu membuat Real Madrid memboyongnya ke Santiago Bernabeu pada 2010. Setelah memberikan sejumlah gelar, dia kembali ke Chelsea pada 2013. Kini, pelatih yang sering bertingkah dan melontarkan pernyataan kontroversial itu menjadi manajer Manchester United.
Namun, dalam kariernya, ada banyak pekerjaan yang luput. Padahal, pekerjaan tersebut sangat didambakannya. Berikut lima pekerjaan yang luput dari Mourinho:
5. Manajer Timnas Inggris
Jose Mourinho tidak pernah tertarik menjadi pelatih tim nasional. Namun, dia berubah pikiran jelang undian Piala Dunia 2010. Pria asal Portugal itu tertarik menjadi manajer Timnas Inggris.
Pada 2007, Mourinho tanpa klub usai meninggalkan Chelsea. Jika jadi manajer Timnas Inggris, dia akan kembali bekerja sama dengan anak asuhnya di Chelsea seperti John Terry, Frank Lampard, dan Joe Cole.
Namun, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) terlalu lambat untuk mendekati Mourinho. Sebab, mantan pelatih FC Porto itu sudah memiliki tawaran yang sangat menari dari Inter Milan.
Mourinho gagal menjadi manajer Timnas Inggris. Pekerjaan itu akhirnya menjadi milik Fabip Capello.
Advertisement
4. Manajer Tottenham Hotspur
Tottenham Hotspur menceoba untuk mendapatkan Jose Mourinho. Tidak hanya sekali, tapi dua kali. Pertama, pada 2007. Saat itu, Mourinho meninggalkan Chelsea setelah hubungannya dengan sang pemilik, Roman Abramovich.
Spurs pun mencoba mendapatkan Mourinho. Namun, kontrak manajer berjuluk Spesial One dengan Chelsea menghalangi niat klub London tersebut. Sebab, Mourinho tidak boleh menjadi manajer klub di Inggris untuk dua tahun ke depan.
Chaiman Spurs Daniel Levy bersedia menggaji Mourinho seperti di The Blues dan membayar kompensasi untuk membatalkan kontrak tersebut. Tapi, upaya itu gagal.
Levy kembali ingin menggunakan jasa Mourinho pada 2012 untuk menggantikan Harry Redknapp. Ketika itu, Mourinho juga sudah tidak betah di Real Madrid dan ingin segera meninggalkan Santiago Bernabeu.
Sayangnya, keinginan Levy tidak tepat. Sebab, Mourinho baru bisa meninggalkan Madrid saat akhir musim.
3. Manajer Manchester United
Jose Mourinho telah dipercaya sebagai manajer Manchester United (MU) mulai musim 2016-17. Pria Portugal itu mengantikan Louis van Gaal yang dipecat.
Sebenarnya, Mourinho memiliki kesempatan untuk pada 2013 lalu setelah Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun. Reporter Spanyol Diego Torres mengungkapkan Mourinho sangat menginginkan pekerjaan di Old Trafford. Apalagi, ia punya hubungan baik dengan Ferguson.
Namun, manajemen MU tidak tertarik kepada Mourinho yang suka bersikap meledak-ledak di pinggir lapangan. MU kemudian memilih David Moyes sebagai pengganti Ferguson.
Advertisement
2. Manajer Liverpool
Sebelum Jose Mourinho daang ke Inggris sebagai manajer Chelsea, pria Portugal itu masuk dalam radar Liverpool. Menurut eks gelandang Liverpool Danny Murphy, para petinggi di Liverpool terpecah belah antara memilih Mourinho dan Rafael Benites pada 2004.
Liverpool akhirnya memutuskan memilih Benitez setelah memenangi Liga Spanyol dan Piala UEFA bersama Valencia. "Mourinho sangat menginginkan pekerjaan di Liverpool... Saya tahu Mourinho benar-benar sangat kecewa," ujar Murphy.
Mungkin ini yang menjadi penyebab hubungan Mourinho dengan Benitez dan Liverpool tidak mulus. Eks pelatih Inter Milan itu tampak antagonis terhadap Benitez dan The Reds.
1. Barcelona
Sebelum mendapat gelar Spesial One, Jose Mourinho adalah seorang penerjemah di Barcelona di bawah Sir Bobby Robson dan Louis van Gaal. Namun, legenda Barcelona Xavi Hernandez mengatakan peran Mourinho lebih dari seorang penerjemah.
"Dia sangat baik dalam tiga tahun di Barca. Mereka mengatakan dia seorang penerjemah. Bohong. Dia adalah asisten pelatih, seseorang yang memahami filosofi Barca dan memiliki karakteristik yang sama dengan Van Gaal. Dia sangat dihormati para pemain. Dia melatih kami kadang-kadang sendirian di Barca B dan dia sangat baik," ucap Xavi kepada ESPN pada 2015 lalu
Mourinho pun menginginkan pekerjaan sebagai pelatih Barcelona. Ia kemudian bertemu dengan mendiang Johan Cruyff, yang saat itu merupakan penasehat Barcelona. Namun, niatna untuk mengesankan legenda sepak bola Belanda itu gagal.
Barcelona akhirnya memilih Pep Guardiola sebagai pelatih pada 2008. Perilaku Mourinho yang konfrontatif dinilai Barcelona tidak cocok.
Advertisement