Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memasok listrik pada tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat perbatasan di Indonesia.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, upaya tersebut sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana di kawasan perbatasan. Percepatan pembangunan ditandai pula dengan penyediaan sarana dan prasarana, infrastruktur ketenagalistrikan
"Seperti yang dikatakan oleh Presiden Jokowi bahwa yang dibangun bukan hanya pos lintas batasnya saja, tapi juga infrastrukturnya. PLN mendukung pemasokan listrik PLBN dengan melakukan perluasan jaringan," kata Sofyan, di Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Hingga saat ini, jaringan listrik di tujuh PLBN tersebut sudah 100 persen terpasang. Berikut adalah data kebutuhan daya listrik yang terpasang di tujuh PLBN Terpadu (kilovolt Ampere/kVA):
1. Aruk, Kabupaten Sambas, Kalbar: 345 kVA
2. Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar: 865 kVA
3. Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar: 1.100 kVA
4. Motaain, Kabupaten Belu, NTT: 555 kVA
5. Motamasin, Kabupaten Malaka, NTT: 555 kVA
6. Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT: 240 kVA
7. Skouw, Kota Jayapura: 1.110 kVA
Kemajuan perluasan jaringan listrik untuk PLBN di NTT secara pembangunan fisik sudah mencapai 100 persen, yang terdiri dari perluasan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Motaain 0,39 kms, Wini 0,65 kms, Motamasin 1,8 kms.
Kemudian saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM ) Motaain 0,05 kms, Wini 0,2 kms, Motamasin 0,27 kms, dan pemasangan kubikel dan telah beroperasinya listrik ke PLBN dengan total daya sebesar 1.350 kVA.
Untuk kemajuan perluasan jaringan listrik PLBN di Kalimantan Barat secara pembangunan fisik sudah mencapai 100 persen yang terdiri dari perluasan Saluran Udara Tegangan Menengah, Saluran Kabel Tegangan Menengah, pemasangan kubikel dan telah beroperasinya listrik ke PLBN dengan total daya sebesar 2.310 kVA.
Sedangkan kemajuan perluasan jaringan listrik PLBN di Papua secara pembangunan fisik sudah mencapai 100 persen yang terdiri dari perluasan SUTM Skouw 0,1 kms, SKTM Skouw 0,025 kms, dan pemasangan kubikel dan telah beroperasinya listrik ke PLBN dengan total daya sebesar 1.110 kVA.
"Dengan adanya pengembangan listrik, maka masyarakat di perbatasan ini dapat menikmati listrik dan perekonomian daerah juga akan meningkat," ujar Sofyan.