Liputan6.com, Jakarta - Pilot Citilink yang kedapatan berjalan sempoyongan dan meracau sesaat sebelum menerbangkan pesawat bukanlah pilot baru. Ribuan jam terbang sudah dia kantongi.
"Total jam terbangnya di Citilink 600 jam dan 4.800 jam di Air Asia," kata Vice President Communication Citilink, Benny S. Butarbutar, di Kantor Pusat Citilink, Menara Citicon, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (30/12/2016).
Advertisement
Benny menampik pihaknya lalai sehingga pilot bernama Tekad Purnama (32) lolos dari pemeriksaan medis dan sampai di kokpit pesawat QG800. Tekad tercatat gabung di Citilink pada Maret 2011.
Menurut Benny, Tekad datang terlambat, sehingga tidak ikut briefing penerbangan terlebih dulu. "Seharusnya dia kan datang dua atau satu jam sebelum berangkat, tapi ini malah datang 15 menit sebelum terbang. Ini kan termasuk tindakan yang tidak profesional," kata Benny.
Akibat ulahnya, Tekad diberhentikan dari pekerjaannya. Langkah tersebut diputus setelah Citilink menggelar pemeriksaan mendalam secara internal.
"Berdasarkan penelusuran dan juga laporan yang diterima, manajemen Citilink Indonesia sampai pada suatu sikap terkait dengan peristiwa tersebut, Citilink mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan kerja terhadap pilot yang bersangkutan," kata Presiden dan Direktur Utama Citilink Albert Burhan di tempat sama.
Sebuah rekaman video yang tengah viral di media sosial memperlihatkan seorang pilot yang jalan sempoyongan tengah memasuki pintu pemeriksaan bandara. Pria yang mengenakan pakaian pilot itu terlihat tak fokus saat diperiksa petugas.
Demikian pula ketika akan mengambil tas dari mesin pemindai, sang pilot tak sadar kalau isi tasnya berjatuhan. Para petugas bandara yang kemudian membantu mengambilkan barang-barang milik pilot tersebut dan memasukkannya ke dalam tas.
Tak sampai di situ, dalam video berdurasi 1 menit 26 detik tersebut juga terlihat topi dan kacamata milik sang pilot terjatuh, yang kemudian dengan sempoyongan diambil dari lantai.
Akibat peristiwa tersebut, Albert mundur dari jabatan yang diembannya. "Kami dari Citilink merasa bertanggung jawab akan hal tersebut. Untuk itu saya atas nama manajemen memohon maaf karena terjadi kejadian adanya dugaan pilot mabuk," kata Albert.
"Saya berusaha sebaik mungkin menjalankan manajemen. Namun akibat kejadian ini saya merasa bertanggung jawab dan saya akan langsung mengundurkan diri," Albert menambahkan.