Liputan6.com, Jakarta Indonesia sedang mengincar peluang ekspor sayuran dan buah-buahan ke pasar di Arab Saudi. Targetnya, nilai ekspor bisa mencapai di atas 1 persen atau dari nilai transaksi selama ini.
Adapun pada 2015, nilai transaksi perdagangan untuk komoditas sayuran mencapai US$ 181 ribu. Sedangkan impor sayur-sayuran Arab Saudi dari seluruh dunia mencapai angka lebih dari US$ 668,5 juta.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Gunawan menjelaskan, berdasarkan data perdagangan bilateral Indonesia-Arab Saudi, beberapa komoditas dengan kode HS 07 seperti bawang putih, bawang merah, daun bawang dan sayuran sejenis lainnya banyak didatangkan dari Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
“Artinya Indonesia hanya memasok 0,027 persen atau kurang dari 1 persen. Ini menunjukan peluang ekspor sayuran Indonesia ke Arab Saudi masih sangat besar,” ujar Gunawan dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (31/12/2016).
Menurut Gunawan kecilnya nilai ekspor Indonesia untuk komoditas sayur-sayuran dikarenakan pemerintah Arab Saudi memberlakukan peraturan yang sangat ketat mengenai standardisasi yang dikeluarkan SASO (Saudi Accreditation and Standardization Organization) dan Saudi Food and Drug Authority (SFDA).
“Semua komoditas sayuran Indonesia harus memenuhi standar jika ingin masuk ke Arab Saudi. Ini adalah tantangan dan peluang bagi Indonesia agar mampu membangun sistem traceability dan standar yang handal sehingga komoditas Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara kompetitor,” ujar Gunawan.
Upaya mencapai ini, salah satunya Indonesia mulai memperkenalkan makanan favorit Indonesia yakni gado-gado, yang kini menjadi menu penting untuk menjamu pejabat dan para pengusaha Arab Saudi di Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah.
Kuliner berbasis sayuran ini sengaja dihidangkan untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki aneka sayuran segar yang layak dikonsumsi masyarakat Arab Saudi.
Agar lebih mengenal sayur mayur asli Indonesia, para pengusaha dan pejabat Arab Saudi disuguhi berbagai menu khas Indonesia, khususnya gado-gado dan lainnya pada acara yang digelar di KJRI.