Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberi apresiasi sikap yang telah ditempuh CEO PT Citilink Indonesia Albert Burhan dan Direktur Operasional Hadinoto Soedigno. Pimpinan maskapai berbiaya murah tersebut mengundurkan diri lantaran kasus dugaan pilot mabuk.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny Butarbutar mengatakan, sikap yang ditempuh pimpinan Citilink tersebut ialah sikap kesatria. Lantaran, mereka bertanggung jawab atas perusahaannya.
"Pertama kita melihat sebagai tindakan kesataria, gentlemen, dan elegan menunjukan karakter pemimpin yang luar biasa. Kami lihatnya seperti itu," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (31/12/2016).
Namun, hal tersebut tak serta merta langsung diterima Garuda Indonesia. Dia mengatakan, manajemen Garuda Indonesia akan menyampaikan keputusan itu pada para pemegang saham.
Baca Juga
Advertisement
"Tapi ketika itu disampaikan, harus kami laporkan dulu ke Komisaris Citilink atau Direksi Garuda Indonesia selaku pemegang saham," kata dia.
Dia mengatakan, manajemen akan melihat apakah evaluasi perlu dilakukan sebelum nantinya di bawa ke rapat umum pemegang saham (RUPS).
Dia mengatakan, masih ada dua opsi untuk saat ini. Apabila pengunduran diri diterima maka akan ada pengganti direksi. Jika tidak, maka para direksi itu masih menduduki jabatannya yang sekarang.
"Baru kita lihat apakah perlu dilakukan evaluasi maka hasilnya diterima atau ditolak akan dibawa RUPS. Kalau RUPS ditetapkan diterima akan dicari penggantinya. Kalau nggak masih direksi Citilink," ujar dia.
Sebelumnya pada Rabu 28 Desember 2016, Kantor Pusat Citilink Indonesia menerima laporan mengenai adanya pilot yang diduga dalam kondisi yang tidak prima untuk menerbangkan pesawat, namun Citilink telah menelusuri temuan tersebut sehingga Citilink mengganti pilot yang bertugas sesegera mungkin.
Selanjutnya pilot yang bersangkutan di tes kesehatannya di klink bandara Surabaya, berdasarkan permintaan Kementerian Perhubungan pilot yang bersangkutan kembali melaksanakan tes kesehatan kedua di Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) dan Lembaga Kesehatan Penerbangan (Lakespra), Jakarta.
Pemeriksaan lanjutan tersebut dilakukan selama dua hari mulai dari Rabu hingga kamis, dan hasilnya baru akan diketahui dalam waktu satu minggu.
Meskipun hasil baru didapat seminggu lagi tapi Citilink sudah menyiapkan sanksi tegas kepada pilot yang bersangkutan.