Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk belum seutuhnya menerima pengunduran diri CEO PT Citilink Indonesia Albert Burhan dan Direktur Operasional Hadinoto Soedigno atas kasus dugaan pilot mabuk.
Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny Butarbutar mengatakan, pihaknya akan membawa masalah tersebut ke para pemegang saham. Dia mengatakan, saat ini masih ada opsi evaluasi untuk kemudian di bawa ke rapat umum pemegang saham (RUPS).
"Baru kita lihat apakah perlu dilakukan evaluasi maka hasilnya diterima atau ditolak akan dibawa RUPS. Kalau RUPS ditetapkan diterima akan dicari penggantinya. Kalau tidak masih direksi Citilink," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (31/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, kalaupun evaluasi dilakukan tak akan berlangsung lama. Begitu juga apabila keputusan RUPS menyetujui adanya pengganti. Dia bilang, perusahaan mesti tetap jalan sebagaimana mestinya.
"Tidak lama, karena industri harus tetap jalan. Kalau diterima penolakannya akan dilakukan pergantian secepatnya," jelas dia.
Dia mengatakan, untuk pengganti tergantung keputusan RUPS. Direksi bisa berasal dari luar manajemen Garuda ataupun dari pihak Garuda Indonesia.
"Bisa (dari luar), tapi dari Garuda banyak calon pemimpinnya, karena punya anak usaha, sumber daya manusianya jalan. Sehingga tidak kekurangan orang untuk penggantian orang secara cepat," ujar dia.