Liputan6.com, Jakarta - Satu per satu para pejabat pemerintahan menjenguk Zanette Kalila Azaria (13 tahun), korban selamat perampokan dan pembunuhan di Pulomas Utara 7A. Giliran Menteri Sosial Khofifah yang membesuk Anet, sapaan Zanette, dengan membawa rendang.
"Kami dapat info Anet suka rendang. Dan tadi saya bawa rendang, dan ketika saya tanya Anet suka rendang, keliatan ekspresi wajahnya," kata Mentri Khofifah di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (31/12/2016).
Advertisement
Selain rendang, Mensos juga membawa sejumlah peralatan melukis dan boneka untuk Anet.
"Anet suka melukis, tadi memang saya bawa peralatan-peralatan melukis yang penting Zanetta bisa meluapkan ekspresi dengan melukis," ujar Khofifah.
Mensos mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tim untuk pemulihan psikis Anet dari trauma perampokan dan pembunuhan yang merenggut enam orang.
Terkait kondisi Anet, kata Khofifah, saat ini berangsur pulih dan akan segera keluar 3 hari lagi.
"Informasi dari dokter yg menangani lima pasien perampokan peristiwa Pulomas, mereka mungkin masih tiga hari lagi di rumah sakit ini," tutup Khofifah.
Sebanyak 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa, 27 Desember pagi itu.
Enam korban tewas adalah pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.
Sementara lima korban selamat dari perampokan Pulomas adalah anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13) serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).