Liputan6.com, Inggris Persoalan Brexit tidak hanya menimbulkan pro kontra, apakah Inggris keluar Uni Eropa atau tetap di Uni Eropa. Dalam hal hubungan pasangan, Brexit ternyata menyebabkan perpecahan hubungan asmara.
Baca Juga
Advertisement
Terkait hasil referendum Uni Eropa pada 23 Juni 2016, yang memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa, banyak pasangan Inggris saling bertengkar.
Kasus pasangan yang bertengkar akibat Brexit dibahas oleh konseling hubungan asmara.
Dari hasil survei konseling, yang dilaporkan laman Deccan Chronicle, Minggu (1/1/2017), pasangan mengalami kesulitan komunikasi, kehidupan seks terganggu, dan mengalami masalah kesehatan mental.
Dari 300 konselor yang disurvei, sebanyak 19,4 persen konselor mengakui kerusakan hubungan pasangan akibat hasil referendum Uni Eropa yang keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa dialami para klien.
"Argumentasi soal Brexit memunculkan masalah serius dalam hubungan asmara. Mereka saling berdebat, siapa yang lebih unggul bahkan saling mengejek satu sama lain. Hal itu sangat memprihatinkan," kata Gurpreet Singh, seorang konselor.
Ia menambahkan, beberapa klien pada tahun 2016 yang mengalami keretakan akibat Brexit menyebabkan kecemasan soal masa depan mereka.
"Dalam banyak kasus Brexit pasangan biasa berdebat. Kalimat seperti, "Anda tidak pernah mendengarkan saya," "Saya tidak merasa dimengerti," atau "Anda tidak menghargai pendapat saya" memang terdengar menyedihkan. Bagi pasangan yang sudah menikah, risiko perceraian bisa terjadi," tambahnya.