Liputan6.com, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung masih merawat intensif terhadap salah satu pasien kembar siam asal Sumedang, Jawa Barat, Devina dan Devani, usai dilakukan operasi pemisahan.
Operasi pemisahan yang berlangsung pada Kamis, 15 Desember 2016, dilakukan oleh puluhan dokter spesialis yang memakan waktu kurang lebih 18 jam nonstop. Menurut ketua tim dokter RSHS Bandung, Dadang Sjarief Hidajat, kondisi pasien kembar siam Devina saat ini masih dipantau secara intensif dibandingkan kembarannya.
"Kemarin masih terjadi gangren. Itu semacam jaringan di ujung kakinya. Kemudian sudah dilakukan operasi oleh dokter orthopedi dengan transpidial, yaitu diambil sebagian bagian yang matinya," ujar Dadang dalam keterangan resmi dari RSHS di Bandung, Jumat, 30 Desember 2016.
Dadang mengatakan, bagian tulang kaki Devina masih bermasalah dalam bekas operasinya dengan masih adanya rembesan-rembesan. Rembesan itu berasal dari urine balita berusia 2 tahun itu. Tim dokter hingga kini masih mengatasinya.
"Karena kemarin juga pada saat operasi kaki sudah dilakukan perbaikan dari kandung kemihnya yang bocor tapi ternyata belum sempurna," kata Dadang.
Dia menambahkan, pemberian obat antibiotik terus dilakukan selagi menunggu rencana operasi perbaikan agar kondisi kesehatan Devina stabil. Sementara, kembaran Devina, yaitu Devani, kondisinya sudah stabil dan dirawat di ruang perawatan biasa.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi stabil itu terlihat dari asupan makanan, baik melalui alat bantu maupun yang langsung dikonsumsi. "Tanda-tanda klinisnya tidak ada yang menghawatirkan. Berat badan sekarang sudah 10 kilogram," ucap Dadang.
Banyaknya dokter yang dikerahkan dalam operasi pemisahan pasien kembar siam asal Sumedang, Jawa Barat, yang masuk ke RSHS saat berusia 2 tahun 3 bulan itu tahun itu disebabkan kondisi pendepempetan yang sangat kompleks.
Kembar siam itu mengalami pendempetan kedua tulang pinggul, tulang duduk, sebagian kaki dan beberapa organ dalamnya seperti usus besar, tempat saluran pembuangan kotoran, tempat pembuangan saluran kencing serta kelamin.
Tim kemudian dapat memisahkan mereka dengan membuat satu lubang anus buatan dari kulit yang diambil salah satu kembar siam itu.