Liputan6.com, Jakarta - PT KAI (Persero) menyatakan, proses pembebasan lahan untuk proyek Kereta Bandara Soekarno-Hatta telah rampung. Selesainya pembebasan lahan sesuai dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan supaya pembebasan lahan selesai akhir tahun 2016.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menerangkan, pembebasan lahan merupakan persoalan paling berat untuk proyek kereta ini. Namun, pembebasan lahan akhirnya selesai setelah melalui proses yang cukup pelik.
"Persoalan yang paling besar karena gugatan, banding lagi, bikin mundur semua. Upaya terakhir kita lakukan kita menang. Meskipun menang tidak mau terima, akhirnya kita upaya konsinyasi, tidak begitu saja diserahkan harus ada dukungan Badan Pertanahan Nasional (BPN)," di Jakarta, Sabtu (31/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menerangkan, KAI sendiri telah menyerahkan biaya pembebasan lahan. Sisa lahan yang belum terselesaikan sebanyak 32 bidang. Dana yang digelontorkan untuk pembebasan lahan tersebut sekitar Rp 62 miliar.
"Kami terakhir tanggal 30 kita sudah daftarkan konsinyasi. Kita sudah kirimkan Rp 62,020 miliar," tambah Edi.
Dia menuturkan, hal tersebut sudah putusan final. Artinya, jika masih terdapat permasalahan, pengadilan yang menyelesaikan hal tersebut. "Kalau itu tidak terima kita titip pengadilan. Karena putusan sudah final," ujar dia.
Proyek Kereta Bandara Soekano-Hatta merupakan salah satu upaya untuk memberikan akses masyarakat ke bandara. Adanya, bandara ini diharapkan juga untuk memecahkan persoalan kemacetan. Edi berharap, kereta ini beroperasi pada Juni 2017.
"Kami mohon doa saja supaya tahun depan terbantu adanya kereta akses bandara," ujar dia.