Liputan6.com, Manado - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar Sulawesi Utara (Sulut) sejak, Sabtu 31 Desember 2016 hingga hari pertama di tahun 2017 ini menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut menyatakan saat ini dalam kondisi siaga bencana akibat cuaca ekstrim.
“Sulawesi Utara saat ini siaga karena cuaca yang ekstrim baik gelombang laut pasang, hujan deras dan longsor. Masyarakat kami minta untuk jangan dulu keluar rumah karena cuaca buruk," kata Kepala BPBD Sulut, Noldy Liow, Minggu (01/01/2017).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara juga telah menerbitkan peringatan dini terkait cuaca ekstrim ini.
Baca Juga
Advertisement
“Dalam imbauan tersebut, warga di wilayah yang tercatat rawan bencana banjir, longsor dan berada di pesisir pantai diminta lebih waspada,” tandas Noldy.
Dia mengatakan, hujan deras disertai angin kencang ini diperkirakan terus terjadi hingga awal Januari 2017. Di samping itu, gelombang laut di wilayah ini terpantau mencapai 2-3 meter dengan gelombang tertinggi di Kepulauan Kabupaten Talaud yang berbatasan langsung dengan Filipina.
“Laut di daerah tersebut berhadapan dengan Samudera Pasifik dengan tinggi ombak antara hingga empat meter,” ujar Noldy.
Hujan deras terus mengguyur Kota Manado sejak Sabtu 31 Desember 2016 itu juga mengusik kemeriahan pesta kembang api di malam Tahun Baru. Ribuan orang yang terkonsentrasi di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) pusat kota Manado tempat perayaan perpisahan tahun memilih di emperan toko karena kondisi taman yang basah.
“Yah, malam Tahun Baru ini hujan deras. Tapi beruntung karena bunyi petasan semakin sedikit akibat hujan,” ujar Charles Kawengian, salah satu warga di TKB Manado.