Liputan6.com, Jakarta - Belasan orang mengantre di Pos Pengamanan Sub Pantai Carnaval Ancol. Mereka panik, sedih, wajah yang lusuh, ditekuk dan ada yang menahan air matanya. Mereka baru saja jadi korban pencurian pada malam tahun baru ini.
Copet-copet berkeliaran di bawah panggung perayaan tahun baru. Mereka mengintai pengunjung yang lengah. Dari buku catatan laporan milik polisi, Liputan6.com melihat ada 17 pelapor.
Advertisement
Pantai Carnaval merupakan pusat keramaian di Ancol. Pasalnya, berbagai hiburan musik dan aneka hiburan lainnya dipusatkan di pantai ini. Kelengahan ini dimanfaatkan para copet untuk beraksi dan mengais rejeki dengan cara haram.
"Masyarakat bisa melapor misalkan kecopetan, hilang HP, anak hilang, suami hilang, atau lepas dari rombongn. Bisa mengadu kesini, petugas kami siap membantu," ujar Kapospam Pantai Karnaval, Kompol Pujo Sukmanto, pada Liputan6.com di lokasi, Sabtu (31/12/2016).
Sampai pukul 21.15 WIB, sudah ada 17 laporan, dengan rincian 7 soal kehilangan, 5 dugaan pencopetan, dan laporan kehilangan anak serta terpisah dari rombongan. Tak hanya laporan kehilangan, tiga laporan temuan barang juga tercatatkan.
"Barang yang hilang dompet dan hp. Ada pula yang datang membawa dompet yang ditemukan, ada STNK juga," Pujo menjelaskan.
Dari operasi di lapangan dan dalam kerumunan pengunjung, polisi berhasil menangkap satu orang terduga copet. Dia diamankan dari kerumunan di depan panggung.
"Masyarakat teriak, terus ditangkap petugas. Mereka (petugas, sudah membaur dengan penonton, yang serse (pakaian preman) dan dinas (seragam)," kata Pujo.
Selain di Pantai Carnaval, pos pengamanan ada di empat titik panggung lain di Ancol, yaitu Pantai Lagoon, Pantai Lumba-lumba, Pasar Seni, dan Pantai Festival. Sedangkan pusat pengamanan ada di Bandar Ancol.
Saat ini, Pantai Carnaval sudah sesak pengunjung. Jalan dari pintu masuk sampai ke Pantai Carnaval sudah padat. Di antara penyebabnya adalah parkir yang tak diurus, mobil dan motor bercampur.