Liputan6.com, Padang - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Brigadir Jenderal Polisi Basarudin, menegaskan, benda mencurigakan yang ditemukan di RS Ibnu Sina, Padang, bukanlah bom. Hal tersebut sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan tim Jihandak.
"Saya sudah melihat dan memeriksa benda itu, itu bukanlah bom. Melainkan teror," kata Basarudin, di Padang, Sabtu 31 Desember 2016 seperti yang dilansir Antara.
Advertisement
Dia menjelaskan, benda dapat dikatakan sebagai bom, harus memenuhi beberapa unsur. "Meskipun benda yang ditemukan di rumah sakit memiliki kabel yang terhubung dengan penghitung waktu, itu hanya tiruan," ujar Basarudin.
Sementara peledakan oleh tim Gegana Brimob Polda Sumbar terhadap benda itu, lanjut dia, memang sudah prosedur standar satuan itu.
"Semua temuan benda yang mencurigakan, prosedurnya memang harus diledakkan," Basarudin menjelaskan.
Dia menghargai tindakan petugas keamanan rumah sakit yang menemukan benda mencurigakan itu sekitar pukul 19.20 WIB. Petugas bernama Fadly tersebut dinilai cepat tanggap.
"Tindakan yang dilakukan petugas keamanan sudah bagus, ketika menemukan benda mencurigakan langsung melapor ke polisi. Masyarakat lain juga harus melakukan hal yang sama," kata Basarudin.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan tetap peduli terhadap lingkungan sekitar. Aksi teror di rumah sakit itu masih dalam polisi setempat.