Kopi Pagi: Tragedi Pulomas

Enam orang tewas karena dikunci oleh pelaku bersama dengan lima korban lain d sebuah kamar mandi yang hanya berukuran 2X1 meter.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jan 2017, 09:34 WIB
Zanette Kalila Azaira (13), menghadiri salat jenazah tiga korban pembunuhan Pulomas di Masjid At Taubah, Pulomas, Kayuputih, Jakarta, Rabu (28/12). Zanette merupakan satu dari lima yang selamat atas pembunuhan sadis Pulomas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Selasa 27 November 2016 lalu, masyarakat dikejutkan dengan kasus perampokan keji yang berujung dengan kematian di Pulomas, Jakarta Timur.

Enam orang tewas karena dikunci oleh pelaku bersama dengan lima korban lainya didalam sebuah kamar mandi yang hanya berukurang 2X1 meter.

Polisi yang bergerak cepat, langsung menangkap empat pelaku, satu pelaku tewas karena mencoba melarikan diri saat ditangkap. Sementara satu pelaku lainya yang diduga merupakan otak dari kejadian ini masih dalam bururan Polisi.

Duka mendalam dirasakan oleh keluarga mendiang Dodi Triono. Dodi Triono bersama dengan dua putrinya, Diona Arika dan Dianita Gemma, Amelia Calista teman dari Dianita, serta Yanto dan Tasrok, sopir dari Dodi Triono, tewas mengenaskan.

Keenam korban ini tewas karena disekap oleh komplotan perampok bersama lima korban lainya didalam sebuah kamar mandi yang berukuran 2X1 meter. Warga coba menolong para korban saat mendobrak kamar mandi, hanya bisa menyelamatkan lima korban, sementara enam lainya tewas.

Masyarakat pun langsung mengecam tindakan sadis ini, Polisi bertindak cepat dan olah TKP segera dilakukan, unit anjing pelacak dikerahkan, Tim DVI berjibaku dan isi dari kamera pengintai ditelusuri. Alhasil, polisi dengan cepat menangkap para pelaku di Bekasi, Jawa Barat

Kurang dari 24 jam, Polisi berhasil menangkap tiga pelaku, namun sayang salah satu pelaku Ramlan Butarbutar harus tewas ditembak polisi, karena berupaya melarikan diri. sedangkan Erwin Situmorang yang ditangkap bersama Ramlan berhasil diamankan.

Tak lama kemudian, Polisi menangkap Avin Bernius Sinaga, di Bekasi Utara, sementara satu pelaku lainya yang disinyalilr sebagai otak dari pembunuhan ini masih diburu Polisi. Langkah cepat dari Polisi pun mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

Simpati dan dukungan bagi para korban yang selamat terus berdatangan dari masyarakat. Termasuk Kapolda Metro Jaya yang mengunjungi langsung para korban di Rumah Sakit Kartika Pulomas.

Masa pemulihan yang cepat bagi para korban tentunya akan memudahkan Polisi untuk menggali informasi lebih dalam terkait perampokan keji ini. Perampokan keji di siang bolong memang sangat mengejutkan masyarakat, warga harus merasa lebih waspada, karena kejadian seperti ini bisa menimpa siapa saja dan kapan saja.

Terkait profesi almarhum Dodi Triono yang merupakan pengusaha sukses, membuat banyak pihak berspekulasi tentang motif dari pelaku.

Mulai dari dendam, persaingan bisnis dan juga asmara. Namun Polisi meminta publik tidak berspekulasi lebih jauh, karena hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.

Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya