Liputan6.com, Baghdad - ISIS mengklaim melakukan serangan bom kembar yang menewaskan 25 orang di Baghdad menjelang pergantian tahun pada Sabtu 31 Desember 2016. Padahal Irak kini tengah berjibaku membebaskan sejumlah kota, terutama Mosul dari cengkeraman kelompok teroris itu.
Serangan itu, termasuk bom bunuh diri, meledak di pasar yang ramai di kawsan Sinak. Kantor berita ISIS mengatakan tentaranya menargetkan kaum Syiah Irak yang mereka sebut sebagai 'kafir'.
Advertisement
Dikutip dari New York Times, Minggu (1/1/2017) ISIS kerap menyerang ibukota Irak, Baghdad. Hal itu mereka lakukan setelah kehilangan kekuasaan di utara dan barat yang telah mereka duduki dari tahun 2014.
Dalam serangan terbaru ini, 21 orang tewas.
"Ledakan terjadi di dekat toko yang menjual suku cadang untuk mobil di Pasar al-Sinak," demikian menurut polisi seperti dikutip dari kantor berita Reuters.
"Salah satu ledakan bom dilaporkan dipicu oleh seorang penyerang bunuh diri, sementara yang lain adalah peledak yang ditanam," jelas pihak berwenang yang identitasnya dirahasiakan.
Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi yakin tentaranya akan kembali merebut Mosul dari tangan ISIS.
Perebutan Mosul memungkikan menghapus ISIS dari Irak, tapi mereka masih bergerak diam-diam menyusun rencana untuk menyerang Barat.