Plt Gubernur DKI: Kapal Zahro Expres Bukan Milik Pemprov

Sumarsono mendatangi RS Atmajaya Pluit, Jakarta Utara untuk melihat korban kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Pulau Bidadari.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Jan 2017, 21:36 WIB
Petugas kepolisian bersama Tim SAR gabungan bersiap mengevakuasi kantong jenazah berisi penumpang kapal Zahro Express yang terbakar, di Pelabuhan Muara Angke, Minggu (1/1). Sedikitnya 23 orang tewas dan 17 lainnya masih hilang. (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mendatangi RS Atmajaya Pluit, Jakarta Utara untuk melihat korban kapal Zahro Express yang terbakar di perairan pulau Bidadari, Minggu pagi.

Pria yang akrab disapa Soni itu pun langsung menegaskan bahwa kapal nahas tersebut bukanlah milik Pemprov DKI.

"Kami menyampaikan duka kepada penumpang kapal, yang perlu kita ketahui kapal bukan milik Dishub, tapi perorangan," ujar Soni

Meski demikian, Pemprov DKI akan membantu evakuasi dan pengobatan para korban. Menurut data sementara yang diterima Soni, jumlah korban tewas sebanyak 22 jiwa. 20 korban meninggal berada di RS Polri sedangkan 2 korban di RS Atmajaya.

"Tapi tentu akan membantu evakuasi. Data yang ada sementara, 20 kantong mayat di Kramat Jati sudah tak berwujud, hangus," ujar dia.

Saat ini, kata Soni, masih ada 8 korban luka yang dirawat di IGD RS Atmajaya. Kepolisian akan melakukan investigasi dan meminta Pemprov mengevaluasi manajeman kelautan.

"Wakapolda meminta izin lakukan evaluasi dan investigasi mengenai manajemen kelautan di Muara Angke," kata Soni

"Di kapal tidak ada pernyataan bahwa kebakaran, jadi langsung bubar (loncat)," tambah Soni

Dia menyebut, bila nanti dipastikan kapal melanggar SOP maka izin akan dicabut "Kalau memang kesalahan kapal nanti kita hentikan,"ucap Soni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya