Pantai Cantik Madura Ini Pelan-Pelan 'Hilang'

Pantai Sloppeng Madura dulu ramai dikunjungi wisatawan dalam negeri juga asing. Sekarang?

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 02 Jan 2017, 06:17 WIB
Pantai Sloppeng, Madura, pelan-pelan meredup (Liputan6.com / Mohamad Fahrul)

Liputan6.com, Sumenep - Keindahan objek wisata Pantai Slopeng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai tersembunyi. Banyaknya pohon cemara yang tumbuh hingga besar membuat gunung pasir tertutup. Penampakannya bak hutan belantara dengan pepohonan besar.

Pada era 1990-an, pantai yang dikenal memiliki keindahan khas gunung pasir itu sangat ramai dikunjungi wisatawan. Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan asing juga berbondong-bondong datang untuk menikmati keindahan pemandangan pantai tersebut. Namun sayang, kejayaan itu dari tahun ke tahun bukanlah semakin berkembang, tapi tambah merosot.

"Kalau dulu tempat wisata ini sangat ramai pengunjung, karena dikenal dengan keindahan gunung pasirnya. Tetapi sekarang mulai sepi, keindahan pantainya juga mulai berkurang," tutur, Lutfiyah (28), salah seorang warga setempat, Sabtu, 31 Desember 2016.

Menurut dia, hilangnya keindahan objek wisata pantai itu ditambah lagi dengan banyaknya pohon cemara yang tumbuh di atas gunung pasir. Gunung pasir dulunya terlihat jelas, kini mulai redup tertutupi rimbunnya pohon cemara. Akibatnya, daun cemara kering yang rontok menutupi pasir putih hingga menjadi kotor dan kurang enak dipandang.

"Jadi kalau gunung pasirnya sudah hilang seperti keindahan apalagi yang mau ditawarkan, karena gunung pasir itu memang sejak awal menjadi khas wisata pantai ini. Bukan lantas ingin memperindang tempat ini dengan cara seperti itu, tetapi lihat dampak positif dan negatifnya terlebih dahulu," paparnya.

Pantai Sloppeng, Madura, pelan-pelan meredup (Liputan6.com / Mohamad Fahrul)

Menurut dia, seharusnya keberadaan khas di objek wisata ini tidak dihilangkan begitu saja, apalagi memang sudah dikenal secara luas. Jika keunggulan itu sampai hilang, wisatawan dapat dipastikan tidak akan kembali ke tempat wisata tersebut. Hal itu sudah terlihat sejak kondisi pantai ini mulai kehilangan ciri khas, di mana pengunjung yang datang tidak seramai di masa kejayaannya.

"Mana ada sekarang wisatawan asing yang berkunjung ke objek wisata pantai ini. Kalau dulu waktu saya kecil itu banyak turis yang berlibur di tempat ini menikmati keindahan gunung pasir dan berenang di pantai, bahkan hampir tiap minggu itu ada," cerita Lutfiyah, saat ditemui Liputan6.com.

Namun sepertinya meski keberadaan pohon cemara sudah menghilangkan khas wisata di pantai ini tetap saja dibiarkan. Bahkan pepohonan yang sudah tumbuh besar itu tanpa ada perawatan khusus untuk di desain secara beraturan, sehingga semakin lama hanya memburuk keindahan tempat wisata tersebut.‎

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya