Polisi Mulai Identifikasi Korban Meninggal Kapal Zahro Expres

Tim dokter forensik akan mengambil sampel DNA bagi keluarga yang kehilangan sanak saudara akibat terbakarnya kapal Zahro Expres.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jan 2017, 07:33 WIB
Petugas kepolisian bersama Tim SAR gabungan bersiap mengevakuasi kantong jenazah berisi penumpang kapal Zahro Express yang terbakar, di Pelabuhan Muara Angke, Minggu (1/1). Sedikitnya 23 orang tewas dan 17 lainnya masih hilang. (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya mengerahkan tim Disaster Victims Identification (DVI) untuk memulai identifikasi korban kebakaran Kapal Mesin (KM) Zahro Expres di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Kita lakukan identifikasi, bagi masyarakat yang kehilangan keluarga bisa datang langsung ke RS Polri Kramatjati," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Umar Shahab di Jakarta, yang dikutip dari Antara, Senin (2/1/2017).

Rumah Sakit Polri sudah menerima 22 jenazah korban kebakaran KM Zahro Expres.

Umar menjelaskan, kondisi jasad korban itu sudah sulit dikenali sehingga pihak keluarga diharapkan membawa data posh mortem seperti struktur gigi atau tanda fisik lainnya.

Tim dokter forensik juga akan mengambil sampel DNA bagi keluarga yang kehilangan sanak saudara akibat musibah kapal tersebut.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Argo Yuwono menuturkan, petugas berkonsentrasi untuk mencari korban yang hilang di sekitar lokasi kejadian.

Namun, penyidik kepolisian akan tetap menyelidiki penyebab musibah kebakaran KM Zahro Expres, termasuk kemungkinan adanya faktor kelalaian atau unsur pidana lainnya.

Sebelumnya, KM Zahro Expres tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu pukul 08.30 WIB.

Kapal yang mengangkut lebih dari 150 orang itu terbakar setelah berlayar 1 mil laut dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya