Liputan6.com, Jakarta Empat hari buron pasca-perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas Utara 7A, Rawamangun, Jakarta Timur, Ridwan Sitorus alias Ius Pane akhirnya dibekuk di pool bus ALS di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara. Tanpa perlawanan dia diborgol aparat ke Jakarta untuk menjalani proses hukum yang menjerat residivis kasus perampokan ini.
Ius Pane rupanya bukan pemain baru dalam dunia perampokan. Catatan kepolisian, Ius rupanya baru sebulan keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Tangerang pada November 2016 lalu.
Advertisement
Lebih mengejutkan lagi, penjara rupanya tidak membuat dia kapok untuk merampok. Terhitung tiga kali dia merampok rumah meski baru menghirup udara bebas.
"Yang pertama di daerah Jonggol, yang kedua di Puwakarta, yang ketiga di Pulomas. Jadi Pulomas yang ketiga dalam satu minggu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/1/2017).
Di perampokan Pulomas, Ius berperan sebagai pelaku yang pertama masuk ke rumah korban. Dia mengecek pagar rumah korban yang tidak terkunci dan masuk disusul ketiga orang temannya.
"Dia spesialis (perampokan) rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor maupun yang lain," kata Argo.
Ius bergabung dengan Ramlan, pimpinan perampokan yang tewas ditembak saat ditangkap, saat keluar penjara. Dulu dia punya kelompok sendiri dalam menjalankan aksi perampokannya.
"Kebetulan pas kemarin dia ke luar diajak oleh Ramlan untuk melakukan perampokan dan diketahui sudah tiga kali mereka lakukan," Argo menjelaskan.
Ramlan Butarbutar bersama komplotannya menggasak rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2016. Kapten 'Pincang' itu tewas setelah mengalami pendarahan akibat luka tembak lantaran melawan polisi saat akan ditangkap di Bekasi, Rabu 28 Desember 2016.
Tak hanya itu, polisi juga menangkap Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga. Sedangkan wakil Kapten Pincang, yaitu Ius Pane sempat buron hingga akhirnya dicokok di Medan, Sumatera Utara. Dia kemudian dibawa ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pada Minggu kemarin, 1 Januari 2017.