Awal Tahun 2017, Banjir Melanda Cirebon

Terdapat 5 desa mengalami banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.

oleh Panji Prayitno diperbarui 02 Jan 2017, 14:15 WIB
Warga korban banjir Cirebon dievakuasi. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Jakarta Hujan yang tak henti mengguyur Cirebon sejak awal tahun 2017 membuat masyarakat pantura Jawa Barat ini merasa was-was. Pasalnya, banjir mulai menggenangi desa mereka.

Sebanyak lima desa di Kecamatan Gebang Kabupaten terkena banjir cukup para dengan kedalaman rata-rata 2,5 sampai 3 meter. Banjir yang terjadi sejak Minggu, 1 Januari 2017 malam itu, membuat seluruh warga mengungsi ke tempat yang paling aman.

"Sampai saat ini belum ada korban dan posko kesehatan sudah kami dirikan sejak banjir semalam," ujar Humas Tagana Kabupaten Cirebon Deden, Senin (2/1/2017).

Dia mengatakan, banjir yang menimpa lima desa di pesisir pantai itu selain imbas dari air rob, juga disebabkan air kiriman dari sungai Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, lanjut Deden, pada Minggu sekitar pukul 21.00 WIB malam, banjir terlebih dahulu meredam Desa Ciuyah dan Desa Ambut Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.

Namun, banjir di dua desa tersebut sekitar pukul 23.00 WIB berangsur surut. Tak lama menggenangi dua desa di Kecamatan Waled, air pun kemudian menggenangi lima desa di Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

"Jadi yang paling parah di Kecamatan Gebang karena selain dapat kiriman air dari Kecamatan Waled, di lima desa ini juga terkena imbas dari banjir rob di laut Cirebon," ujar Deden.

Deden menyebutkan lima desa yang terkena banjir yakni Desa Gebang Udik, Gebang Ilir, Gebang Kulon, Gebang Mekar dan Desa Gebang. Dari 5 desa tersebut, terparah ada di Desa Gebang Udik, yakni di Dusun Lebak, tercatat 2 RT terkena banjir parah.

"Dari jumlah 4 desa yang terdampak ada 40-50 KK (Kepala Keluarga) tercatat di kami," sambung Deden.

Lima desa terdampak banjir akibat hujan yang terus turun sejak Minggu, 1 Januari 2017 malam. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Selain itu, di dusun Kebuyutan juga tercatat parah. Deden menjelaskan, di Dusun Kebuyutan ini, lokasi pemukiman warga tepat berada di samping sungai besar Kecamatan Gebang. Di Dusun Kebuyutan, Tagana Kabupaten Cirebon tercatat sekitar 50-60 KK terkena imbas banjir parah.

"Kami masih melakukan pencatatan ulang dan penyisiran ke lokasi banjir sembari memantau kondisi warga yang terkena imbas banjir," tutur Deden.

Terpisah, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon mencatat, sebanyak 1.410 rumah warga yang berada di Kecamatan Gebang terdampak musibah banjir. "Setelah saya menerima laporan ternyata bukan puluhan rumah yang terdampak banjir, namun sampai 1.410 rumah," kata Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon, Maryono di Cirebon.

Ia menuturkan 1.410 rumah yang terdampak banjir itu dibagi atas lima blok, yaitu Gebang Udik sebanyak 800 rumah, Gebang Ilir 300 rumah. Sementara itu untuk Gebang Mekar ada 200 rumah yang terendam banjir, begitu juga Mekarsari tercatat 100 rumah yang terendam. "Paling sedikit kita catat itu di Gebang Kulon yang ada 10 rumah warga terkena banjir," tandas Maryono.

Saat ini, untuk membantu mengevakuasi warga korban banjir, pihak Dinsos Kabupaten Cirebon telah menerjunkan perahu karet serta beberapa personel Tim Tagana.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya