Liputan6.com, Jakarta - Pada 2013 diperkirakan 24,7 juta orang di Subsahara Afrika hidup mengidap HIV. Angka tersebut merupakan 71 persen dari pengidap HIV secara global. Di seluruh dunia, menurut data UNAIDS, 2,1 juta orang baru terinfeksi HIV pada 2015.
Dilaporkan Wall Street Journal, sebagaimana dikutip dari Quartz, Senin (3/1/2017), Bill & Melinda Gates Foundation berinvestasi US$ 140 juta atau sekira Rp 1,89 miliar untuk membantu Intarcia Therapeutics, sebuah perusahaan biofarmasi berbasis di Boston, yang mengembangkan pompa obat implan berukuran kecil.
Pompa tersebut akan menggunakan Medici Drug Delivery System dari Intarcia; sebuah sistem yang melepaskan obat pencegah HIV untuk pasien yang sehat, yang memastikan mereka secara konsisten menjalani perawatan pencegahan.
Baca Juga
Advertisement
Pompa kecil seukuran batang korek api ini ditanam di bawah lapisan kulit pasien oleh dokter terlatih. Pompa ini dapat menampung enam atau dua belas bulan persediaan obat.
Investasi Gates Foundation terbagi menjadi dua bagian; US$50 juta untuk kepemilikan saham di perusahaan dan US$ 90 juta dalam bentuk hibah, yang menargetkan Intarcia mencapai tonggak tertentu dalam mengembangkan perangkatnya. Di masa depan, hibah tambahan akan digelontorkan untuk memastikan akses lebih luas terhadap pengobatan.
"Ada kebutuhan penting bagi intervensi HIV/AIDS, yang memungkinkan mereka yang berisiko untuk menggabungkan pencegahan lebih mudah ke dalam kehidupan sehari-hari mereka," kata Sue Desmond-Hellmann, CEO Bill & Melinda Gates Foundation.
Intarcia juga mengembangkan sebuah pompa yang disebut ITCA 650, untuk mengobati diabetes tipe 2 dan mengajukan permohonan kepada Food and Drug Administration untuk memasarkan perangkatnya pada bulan November.
(Why/Ysl)