Sisi Mengerikan Perang Narkoba di Filipina

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melancarkan perang besar terhadap kelompok kriminal, terutama pengedar narkotik dan obat terlarang

oleh Arny Christika Putri diperbarui 02 Jan 2017, 16:10 WIB
20170102-Sisi Mengerikan Perang narkoba di Filipina-Manila
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melancarkan perang besar terhadap kelompok kriminal, terutama pengedar narkotik dan obat terlarang
Gambar yang diambil pada 1 September 2016 menunjukkan kesedihan seorang ayah dari pengguna narkoba saat petugas mengevakuasi jasad anaknya yang diduga tewas dibunuh oleh polisi di Manila, Filipina. (AFP PHOTO/Noel CELIS)
Gambar yang diambil pada 8 Juli 2016 memperlihatkan petugas kepolisian Filipina memeriksa mayat yang diduga seorang pengedar narkoba dengan kondisi kepala terbungkus lakban di sebuah jalan di Manila. (AFP PHOTO/Noel CELIS)
Foto yang diambil pada 23 Juli 2016 menunjukkan Jennilyn Olayres (kanan) menangisi jasad suaminya yang tewas ditembak orang tak dikenal dan terkapar di samping karton bertuliskan “Saya bandar” di sebuah jalan di Manila, Filipina. (AFP PHOTO/Noel CELIS)
Gambar yang diambil pada 21 Juli 2016 memperlihatkan lapangan basket di dalam penjara kota Quezon digunakan untuk menampung para pengedar dan pemakai narkoba di Manila, Filipina. (AFP PHOTO/Noel CELIS)
Dalam gambar yang diambil pada 5 September 2016, anggota tim SWAT Kepolisian Filipina mengambil posisi sambil membawa senjata mereka saat mengepung sebuah rumah dalam operasi anti-narkoba di kawasan pemukiman di pinggiran Kota Manila. (TED Aljibe/AFP)
Dalam gambar yang diambil pada 28 September 2016, sejumlah warga bereaksi dekat TKP dimana tiga orang diduga pengedar narkoba tewas dibunuh penembak misterius di kawasan kumuh di Manila, Filipina. (AFP PHOTO/Noel CELIS)
Gambar yang diambil pada 27 Oktober 2016 menunjukkan sejumlah orang berkumpul untuk melihat jasad yang diduga pengedar narkoba tergeletak tewas ditembak oleh orang tak dikenal di Manila, Filipina. (AFP PHOTO/Noel CELIS)
Dalam gambar yang diambil pada 10 November 2016, warga dan polisi berkumpul dekat jasad seorang wanita paruh baya berusia 47 tahun yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal dalam perang melawan narkoba di Manila, Filipina. (TED Aljibe/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya